Suka Duka Petugas Antar Jamaah Haji Tersasar, Dimarahi hingga Dicium Tangannya
Menjadi petugas haji yang bertugas melayani para tamu Allah di Tanah Suci Makkah dan Madinah bukan pekerjaan mudah.
IDXChannel - Menjadi petugas haji yang bertugas melayani para tamu Allah di Tanah Suci Makkah dan Madinah bukan pekerjaan mudah. Diperlukan ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran dalam melayani para jamaah haji.
Pada tahun ini, tercatat ada 66.943 jamaah haji lansia yang akan melaksanakan ibadah haji. Banyaknya jamaah haji lansia tentu memberikan pengalaman suka dan duka bagi petugas haji di lapangan.
Seperti yang dialami Syarif,36, petugas Emergency Medical Team (EMT). Dia mengaku kenyang dimarahi oleh jamaah lansia yang tersesat dan mengalami demensia saat akan kembali ke penginapannya.
"Sudah beberapa kali, sudah biasa dimarahi sama jamaah demensia," ujarnya, Minggu (11/6/2023).
Syarif menceritakan, ketika sedang berkeliling di sekitar Masjid Nabawi dirinya menemukan jamaah haji lansia yang mengalami demensia sedang tersesat. Saat ditawarkan untuk diantar ke rumah sakit jamaah tersebut justru malah marah dan mengancamnya.
"Jangan ganggu saya, saya bunuh kau nanti kalau ganggu saya," ujar Syarid menirukan jawaban jamaah tersebut.
Syarif yang terbiasa menghadapi pasien dengan tenang membujuknya. Upayanya berhasil dan jamaah yang tersesat dan marah-marah pun meminta maaf.
"Setelah sadar jemaah ini memeinta maaf ke saya," ujarnya.
Lain lagi pengalaman yang dialami Anis Kudungga, petugas layanan jamaah lanjut usia (lansia) yang bertugas di sektor khusus Masjid Nabawi, Madinah. Anis mengaku sering mengantar jemaah yang tersasar kembali ke hotelnya.
"Jamaah yang kehilangan sandal karena lupa menaruh dan lupa jalan pulang ke hotel sudah menjadi kasus sehari-hari," ucapnya.
Dirinya juga pernah menemukan seorang jemaah haji lansia yang sedang jongkok di sekitar Masjid Nabawi. Melihat ada jemaah yang terlihat bingung, Anis kemudian menghampirinya.
"Ternyata jamaah tersebut kesasar dan tidak bisa menahan Buang Air Besar (BAB) akhirnga BAB di celana. Akhirnya saya antar ke hotelnya," ujarnya.
Bukan hanya itu, dia juga sempat menemukan jamaah haji lansia yang memukul petugas keamanan Arab Saudi atau askar yang khusus menjaga Masjid Nabawi karena menolak dibawa pulang ke hotelnya.
"Saya untuk menjaga beliau agar tidak dibawa sama pihak keamanan sini, akhirnya saya bawa pakai kursi roda," tuturnya.
Saat diantar ke hotelnya, jamaah tersebut masih tidak menerima dan terus melawan sehingga Anis dibantu rekannya terpaksa mendorong kursi roda kakek tersebut sambil menahan tangannya.
"Tanpa kami duga setelah sampai di hotelnya kami dipukuli pakai sandalnya. Akhirnya kakek itu diamankan rombongannya," kata Anis.
Bahkan, dirinya pernah menemukan jemaah haji lansia yang dulunya seorang karateka memukul Askar hingga mengalami luka.
"Jamaah tersebut sempat ditahan oleh Askar selama satu jam lebih, tapi dibebaskan karena sudah lansia usianya hampir 80," ucapnya sambil tertawa.
Peristiwa itu terjadi ketika jamaah tersebut bersama rombongananya tengah mengantre Raudhah. Saat itu, salah seorang Askar mengambil kertas berisi daftar nama yang akan masuk Raudhah.
Tidak terima dengan perlakuan Askar, jemaah asal Medan, Sumatera Utara ini merebut kembali. Saat itu, Askar langsung mendorong jemaah lansia tersebut hingga terbentur tembok.
"Jamaah tersebut melawan dan memukul askar tersebut hingga mengalami luka di mulutnya," katanya.
Di sisi lain, Anis mengaku pernah mendapat pengalaman yang membuatnya bahagia. Pengalaman tersebut ketika jamaah yang dibantunya begitu senang hingga terisak-isak menangis. Bahkan, ada jamaah yang sampai mencium tangannya dan hendak membayar layanan yang diberikan.
"Saya yang mencium tangan mereka dan menjelaskan, kami ditugasi negara untuk melayani jamaah untuk melayani ibu-ibu semua, bapak-bapak semua. Kami hanya minta satu saja, doakan kami sehat sampai selesai kami menjalankan tugas ini," ucapnya. (WHY)