Terinsipirasi Malaysia, Menag Upayakan Dispensasi Pajak Bagi Pembayar Zakat
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengupayakan dispensasi pajak bagi para pembayar zakat.
IDXChannel - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengupayakan dispensasi pajak bagi para pembayar zakat.
Menurutnya, zakat dan wakaf memiliki tujuan yang sama dengan keberadaan pajak dalam sebuah negara, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita juga berharap pada suatu saat, supaya orang itu rajin berzakat dan berwakaf, itu ada dispensasi khusus yang diberikan oleh pemerintah dalam bentuk pajak atau kewajiban-kewajiban terhadap negara, karena mereka itu kan juga sasarannya sama," kata Nasaruddin dalam konferensi pers World Zakat and Waqf Forum (WZWF) di Jakarta, Jumat (1/11/2024)
Dengan adanya insentif pajak, lebih banyak masyarakat yang terdorong untuk memenuhi kewajiban zakatnya.
Di sisi lain, peran negara dalam pengelolaan zakat termasuk pemungutan dan penggunaan dana sangat diperlukan agar keadilan sosial dapat tercapai.
"Pembayaran zakat melalui negara akan lebih mudah, karena kita bisa memotret keadilan. Jangan sampai nanti konsentrasi pemanfaatan dana wakaf dan zakat nanti hanya membiayai segelintir orang atau daerah tertentu saja,” ujarnya.
Nasaruddin juga menyinggung pengalaman negara tetangga, Malaysia, yang menjadikan zakat sebagai faktor pengurang pajak. "Kita tuh sudah memberikan tempat zakat sebagai faktor pengurang objek zakat. Tapi lebih canggih lagi di Malaysia, bahwa zakat itu bisa menjadi pengurang daripada pajak itu sendiri," ujarnya.
Nasaruddin menilai model negeri Jiran dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk mengintegrasikan zakat sebagai bagian dari sistem perpajakan nasional.
Selain itu, Nasaruddin menyoroti pentingnya kehadiran negara dalam memperkuat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai lembaga pengelola zakat.
Ia berharap dukungan negara dapat memperluas jangkauan distribusi zakat, sehingga bisa menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat. “Pajak kepada negara juga untuk masyarakat, wakaf dan zakat juga untuk masyarakat. Jadi diperlukan sinergi,” tuturnya.
(Febrina Ratna)