Transaksi Produk Halal RI Diproyeksi Tembus Rp4.000 Triliun
Ketua Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menyebut, transaksi produk halal di Indonesia pada 2024 akan lebih dari Rp4.000 triliun.
IDXChannel - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) Adik Dwi Putranto menyebut, transaksi produk halal di Indonesia pada 2024 akan lebih dari Rp4.000 triliun.
Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk muslim tersebut setara dengan 86,7% populasi di dalam negeri.
"Bahkan transaksi produk halal yang ada di Indonesia pada tahun 2024 diprediksi mencapai lebih dari Rp4.000 triliun," tegas Adik Dwi Putranto disela sosialisasi "Jatim Halal Fest 2023" di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Rabu (15/2/2023).
Untuk itu, Kadin Jatim akan terus mendorong pengembangan ekosistem industri halal, khususnya di 4 sektor yang disesuaikan dengan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Jatim.
Sektor pertama adalah sektor pertanian atau integrated farming. Posisi sektor ini cukup urgen karena dari sini, rantai bisnis industri makanan dan minuman halal dimulai. Sektor kedua adalah makanan dan minuman atau food and beverage (FnB).
Sektor ini juga dianggap sangat potensial karena ketersediaan bahan baku pendukung dan besarnya pasar yang tersedia, baik dalam maupun luar negeri.
"Sektor ke tiga adalah industri fashion muslim, juga memiliki potensi dangat besar, dalam dan luar negeri, khususnya ke Arab Saudi dan Malaysia," terangnya.
Terakhir sektor pariwisata. Pariwisata halal, menjadi penggerak semua sektor karena industri ikutan dari pergerakan industri pariwisata ini sangat banyak, termasuk mamin, hotel dan restoran, UMKM dan masih banyak lagi.
"Oleh karena itu, Kadin Kabupaten dan Kota akan fokus mengembangkan 4 sektor industri halal tersebut," ungkap Adik.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Heri Wiriantoro mengungkapkan, potensi industri halal dunia memang sangat besar seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk muslim dunia.
Pada 2030, populasi warga muslim dunia mencapai 2,15 miliar jiwa atau sekitar 23 persen dari total populasi dunia. "Kondisi ini menjadi peluang dalam pengembangan industri syariah di Jatim, termasuk dari sisi perdagangan," pungkas dia.
(DES)