Umrah Ditunda Karena Omicron, DPR Minta Jamaah untuk Bersabar
Anggota DPR menilai kebijakan penundaan keberangkatan jamaah umrah Indonesia sebagai langkah yang tepat dan bijaksana, menyusul adanya temuan varian Omicron.
IDXChannel - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menilai kebijakan penundaan keberangkatan jamaah umrah Indonesia sebagai langkah yang tepat dan bijaksana, menyusul adanya temuan varian Omicron.
“Tentu saja kita bisa memahami kebijakan pemerintah yang menunda pelaksanaan umrah 2021. Ini langkah kehati-hatian pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada warganya yang akan keluar negeri dari ancaman varian Omicron,” kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, dikutip Senin (20/12/2021)
Legislator PDI Perjuangan ini meyakini, keputusan penundaan ini diambil setelah melakukan diskusi dan berdialog dengan para pihak, termasuk asosiasi penyelenggara umrah Indonesia tentang kondisi global maupun nasional saat ini.
“Saya kira keputusan ini diambil setelah melihat situasi global dimana banyak negara yang telah terpapar Omicron maupun nasional. Nah, karena kondisi kekinian ini lah saya kira keputusan ini menjadi satu hal yang bisa dipahami,” ujarnya.
Apalagi, kata Rahmad, di negara Arab sendiri juga telah terdeteksi adanya varian Omicron. Meskipun penundaan umrah ini memang cukup dilematis, tapi kebijakan ini mesti dilihat sebagai upaya pemerintah memberikan perlindungan kepada warganya.
“Ini langkah yang tepat untuk melindungi warga Indonesia agar tidak terpapar varian Omicron,” tegasnya.
Dia menjelaskan, imbauan pemerintah kepada warga negera Indonesia untuk tidak berpergian keluar negeri semestinya dipatuhi. Jadi, penundaan umrah serta imbauan untuk tidak ke luar negeri ini perlu dipatuhi oleh semua warga negara.
"Kalau bukan karena sesuatu hal yang benar-benar urgen, sebaiknya tidak usah ke luar negeri. Kitasebaiknya ikuti imbauan negara,” pesannya.
Legislator dapil Jawa Tengah (Jateng) V ini menambahkan, menyusul temuan Omicron ini, banyak negara yang melarang warganya untuk berpergian ke luar negeri. Bahkan, Jepang bahkan langsung menutup pintu bagi semua warga negara asing yang hendak masuk.
“Nah, ini semua kan merupakan sebuah upaya preventif perlindungan bagi warga negaranya. Demikian juga Indonesia, ketika kita menutup, ketika kita meningkatkan karantina, itu merupakan upaya perlindungan bagi warga Indonesia agar tidak sampai terpapar Omicron,” tuturnya
Menurut Rahmad, saat ini penelitian Omicron masih berlangsung, belum ada kepastian tingkat risiko, tingkat keparahan menyerang pasien termasuk tingkat kecepatatan penularan. Ia pun berharap penundaan umrah di 2021 ini bisa diterima dengan penuh kesabaran.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat Omicron segera diputuskan tingkat risikonya seberapa besar penyebarannya sehingga kta membuat strategi kebijakan secara nasional maupun secara global,” pungkas Rahmad.
(NDA)