Visa Umrah Dibuka, Konjen Jeddah Sebut PR RI Tinggal Sertifikat Vaksin
Indonesia masih memiliki satu pekerjaan lagi yakni integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna Saudi.
IDXChannel - Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Eko Hartono menanggapi soal dibukanya visa umrah oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Menurut nya Indonesia masih memiliki satu pekerjaan lagi yakni integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna Saudi. Mengingat hingga kini QR Code sertifikat vaksin Indonesia masih belum terbaca di Arab Saudi.
"Visa umrah sudah bisa didapat nah sekarang tinggal satu PR lagi yaitu bagaimana supaya sertifikat vaksin kita bisa dibaca oleh Saudi," kata Eko saat dihubungi MNC Portal, Jumat,(10/12/2021).
"Pake QR code nanti begitu dilihat oleh petugas Bandara bisa keliatan. Sekarang untuk QR bisa dibaca tentunya data-data dari pedulilindungi itu masuk dulu ke Siskopatuh (sistem informasi pengawasan terpadu umrah dan haji khusus) berarti saya kira integrasi itu yang sekarang sedang digarap,"kata dia.
Ia mengatakan hal ini berlaku bagi seluruh sertifikat vaksin di Indonesia baik itu 4 vaksin yang direkomendasikan oleh Saudi maupun Sinovac dan Sinopharm.
"Gimana Saudi tahu bahwa yang bersangkutan sudah divaksin pfizer itu kan adanya di PeduliLindungi. Masalahnya disitu jadi mau pfizer atau Sinovac yang penting bisa dibaca itu kelihatan, kalau belum bisa dibaca gimana Saudi mau tau," ujarnya.
"Gimana caranya yang dari PeduliLindungi itu transfer ke siskopatuh kemudian nanti bisa dibaca oleh Saudi. Nah ini belum ketemu saya secarra teknis tidak tahu kenapa ko belum beres juga," ucapnya.
Sehingga dia berharap tim teknis dapat segera mensinkronisasikan kedua aplikasi tersebut.
"Mudah-mudahan segera bisa selesai nanti bulan ini kita bisa memberangkatkan umrah. Walaupun ya baru sedikit," ucapnya.
(NDA)