Biaya AI Membengkak, OpenAI Diproyeksi Habiskan Dana Rp1.800 Triliun hingga 2029
Proyeksi terbaru ini naik drastis USD80 miliar dari perkiraan sebelumnya.
IDXChannel - OpenAI, pengembang chatbot populer ChatGPT diperkirakan membakar dana sebesar USD115 miliar atau sekitar Rp1.800 triliun hingga 2029 seiring dengan lonjakan kebutuhan komputasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Proyeksi terbaru ini naik drastis USD80 miliar dari perkiraan sebelumnya, menurut laporan The Information, dilansir dari CNA, Sabtu (6/9/2025).
Tahun ini saja, OpenAI diperkirakan akan menghabiskan lebih dari USD8 miliar, atau sekitar USD1,5 miliar lebih tinggi dibanding perkiraan awal 2025.
Untuk mengendalikan biaya yang membengkak, OpenAI dikabarkan tengah mengembangkan chip server dan pusat data milik sendiri. Upaya ini dilakukan agar perusahaan tidak terlalu bergantung pada penyedia layanan cloud pihak ketiga.
Menurut Financial Times, OpenAI bekerja sama dengan raksasa semikonduktor AS, Broadcom, untuk memproduksi chip AI pertama yang ditargetkan rilis pada 2026. Chip tersebut akan digunakan secara internal, bukan untuk dijual ke pelanggan.
Selain itu, OpenAI juga memperkuat kemitraannya dengan Oracle, yang mencakup rencana pembangunan kapasitas pusat data sebesar 4,5 gigawatt.
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif besar bernama Stargate, yang nilainya diperkirakan mencapai USD500 miliar dengan total kapasitas hingga 10 gigawatt, melibatkan investor besar seperti SoftBank Group dari Jepang. Perusahaan juga menambah Google Cloud sebagai penyedia infrastruktur komputasi.
(DESI ANGRIANI)