Grab Rencanakan Gelombang PHK Terbesar sejak Pandemi
Grab Holdings Ltd. sedang mempersiapkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesarnya sejak pandemi.
IDXChannel - Grab Holdings Ltd. sedang mempersiapkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesarnya sejak pandemi.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (20/6/2023), perusahaan teknologi tersebut menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam layanan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan di seluruh Asia Tenggara.
Pengurangan akan diumumkan segera minggu ini dan kemungkinan akan melampaui gelombang PHK di 2020 yang menyusutkan staf sebesar lima persen, atau sekitar 360 karyawan, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Angka terakhir sedang didiskusikan dan dapat berfluktuasi.
Meskipun perusahaan yang berbasis di Singapura ini memimpin pasar layanan pemesanan kendaraan dan pengiriman di Asia Tenggara, Grab belum mencapai profitabilitas karena pengeluarannya untuk pertumbuhan dan berkompetisi dengan pesaing seperti GoTo Group di Indonesia membebani biaya.
Saham Grab telah merosot sekitar 70% sejak debut pasar sahamnya di New York pada akhir 2021, meskipun telah mengurangi kerugiannya dan berjanji untuk melaporkan laba berdasarkan penyesuaian pada kuartal terakhir tahun ini.
Rencana PHK ini menunjukkan bahwa Grab menyerah pada tekanan investor untuk pengurangan biaya yang lebih cepat. Grab lebih lambat memangkas biaya dibandingkan pesaing regional.
Saat GoTo dan Singapore’s Sea Ltd. memangkas ribuan pekerja tahun lalu, Grab menahan diri dari PHK massal. Juru bicara Grab menolak berkomentar terkait rencana PHK ini.
Grab juga menghadapi potensi pertumbuhan yang melambat karena pelanggan bergulat dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga. Meski perusahaan melaporkan kerugian triwulanan yang lebih sempit bulan lalu, nilai barang dagangan kotornya hanya tumbuh tiga persen pada kuartal I 2023, turun dari 24% untuk setahun penuh 2022.
Pertumbuhan pengguna juga melambat karena pesaing memikat pelanggan dengan promosi dan harga yang lebih rendah.
Kerugian Grab yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi pada kuartal pertama menyempit menjadi USD66 juta, dan analis memperkirakan kerugiannya akan terus menyusut. Pada kuartal pertama, kerugian bersihnya menyempit menjadi USD244 juta dari USD423 juta setahun sebelumnya. (WHY)