Technology

JP Morgan Sebut Permintaan iPhone 17 Lebih Tinggi Dibanding iPhone 16

Kunthi Fahmar Sandy 15/09/2025 14:45 WIB

Permintaan untuk lini iPhone 17 Apple Inc (NASDAQ:AAPL) yang baru saja diluncurkan tampaknya lebih kuat daripada permintaan untuk seri iPhone 16 tahun lalu.

JP Morgan Sebut Permintaan iPhone 17 Lebih Tinggi Dibanding iPhone 16 (FOTO:Dok Laman Investing)

IDXChannel - Analis JP Morgan mengatakan dalam sebuah catatan, permintaan untuk lini iPhone 17 Apple Inc (NASDAQ:AAPL) yang baru saja diluncurkan tampaknya lebih kuat daripada permintaan untuk seri iPhone 16 tahun lalu.

Dilansir dari laman Investing Senin (15/9/2025), JPM mengatakan waktu tunggu di AS, China, Jerman, dan Inggris sedikit lebih cepat daripada seri iPhone 16 pada minggu pra-pemesanan, dengan permintaan tinggi tercatat untuk model dasar 17, serta model Air super tipis yang baru diperkenalkan. Yang terakhir ini dibandingkan dengan model 16 Plus.

Perusahaan pialang tersebut mencatat bahwa meskipun tren awal menunjukkan permintaan lebih condong ke model dasar daripada iPhone Pro, hal ini tidak serta merta menunjukkan bahwa permintaan Pro (yang mencerminkan minat terhadap model Apple yang lebih mahal) akan lebih lemah daripada tahun lalu.

Namun, persistensi dalam tren ini dapat menunjukkan permintaan iPhone dasar meningkat jauh lebih besar daripada ekspektasi internal.  

Waktu tunggu pengiriman menunjukkan berapa lama pelanggan harus menunggu antara memesan iPhone baru dan menerimanya. Dengan waktu tunggu yang lebih lama menunjukkan permintaan yang lebih kuat.

"Di AS, yang menyumbang sekitar sepertiga dari pengiriman iPhone, waktu tunggu untuk model 17 base dan Air masing-masing adalah empat dan tujuh hari. Untuk Pro dan Pro Max, waktu tunggu masing-masing adalah empat dan 21 hari," kata JPM.

Ini dibandingkan dengan waktu tunggu nol hari untuk model iPhone 16 dan 16 Plus selama minggu pra-pemesanan mereka. 16 Pro dan Pro Max masing-masing memiliki waktu tunggu enam dan 20 hari.

Apple pekan lalu meluncurkan lini iPhone 17, dengan model Air ultra-tipis yang ditujukan untuk bersaing dengan produk serupa dari para pesaing seperti Samsung. Namun, model tersebut dilaporkan menghadapi penundaan di China karena kendala regulasi terkait penggunaan teknologi e-SIM.

Saham Apple bereaksi negatif terhadap pengumuman tersebut, sehingga para investor menginginkan lebih banyak petunjuk tentang rencana kecerdasan buatan perusahaan.

Namun, tanda-tanda membaiknya permintaan dapat membantu meningkatkan prospek penjualan perusahaan, terutama karena perusahaan bergulat dengan perlambatan penjualan di pasar utama China.

Di sisi lain, Apple diperkirakan menaikkan harga perangkatnya, dengan proyeksi kenaikan harga berkisar antara USD50 (Rp820 ribu, kurs Rp16.415) hingga USD100 untuk iPhone 17 Air dan kenaikan USD50 untuk model iPhone Pro dan Pro Max.

Hal ini akan membuat harga iPhone 17 Air, yang akan menggantikan iPhone Plus seharga USD899 (Rp14,7 juta), berada di kisaran USD949 hingga USD999 (Rp16,3 juta). Sedangkan iPhone 17 Pro kini akan dibanderol dengan harga USD1.049, sementara Pro Max akan dibanderol dengan harga USD1.249 (Rp20,5 juta, kurs Rp16.415).

(kunthi fahmar sandy)

SHARE