Technology

Mark Zuckerberg Menyesal Sempat Anggap Remeh Tik Tok

Shelma Rachmahyanti 16/10/2022 11:20 WIB

CEO Meta Mark Zuckerberg mengakui saat ini ia gagal mengantisipasi tren baru di jejaring sosial.

Mark Zuckerberg Menyesal Sempat Anggap Remeh Tik Tok. (Foto : MNC Media)

IDXChannel- CEO Meta Mark Zuckerberg mengakui saat ini ia gagal mengantisipasi tren baru di jejaring sosial. Hal tersebut ia ungkapkan karena perusahaan saingan yaitu TikTok malah berhasil mengambil kesempatan dari adanya tren terbaru.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Statechery analis Ben Thompson, pendiri Facebook mengatakan Mark seperti melewatkan cara baru orang "berinteraksi dengan konten yang ditemukan" melalui layanan jejaring sosial.

Orang-orang semakin menggunakan umpan jejaring sosial mereka untuk menemukan konten yang menarik dibandingkan dengan melihat media yang dibagikan oleh teman-teman yang mereka ikuti, jelasnya.

Meskipun orang masih berinteraksi dengan konten yang dibagikan teman mereka di umpan mereka, tren jejaring sosial secara keseluruhan telah berubah.

“Pada umumnya beralih ke Anda menggunakan umpan Anda untuk menemukan konten, Anda menemukan hal-hal yang menarik, Anda mengirimkannya ke teman Anda dalam pesan dan Anda berinteraksi di sana," kata Zuckerberg seperti dilansir CNCB, Minggu (16/10/2022).

“Jadi di dunia itu, sebenarnya agak kurang penting siapa yang memproduksi konten yang Anda temukan, Anda hanya menginginkan konten terbaik,” kata pendiri Facebook itu.

Analis telah mengaitkan peningkatan popularitas TikTok yang cepat dengan algoritmenya, yang dapat merekomendasikan video pendek yang menarik kepada pengguna berdasarkan kebiasaan dan riwayat penayangan mereka. 

Kebangkitan TikTok telah menimbulkan tantangan signifikan bagi perusahaan, yang mengalami penurunan pengguna Facebook di Amerika Utara, dan harga saham yang turun lebih dari 56% tahun ini sejauh ini.

Zuckerberg menyebut TikTok sebagai pesaing yang sangat efektif selama wawancara dan mengakui bahwa perusahaan itu 'agak lambat dalam hal ini karena tidak sesuai dengan pola sosial saya, bagi saya rasanya lebih seperti versi YouTube yang lebih pendek,” katanya.

Zuckerberg juga percaya bahwa penting bagi Meta untuk mengembangkan AI yang dapat merekomendasikan berbagai konten termasuk foto dan teks kepada pengguna selain hanya video pendek.

“Terkadang saya ingin menonton video secara khusus, tetapi sering kali saya hanya ingin yang terbaik,” ujarnya.

Awal pekan ini, Meta memulai debut headset realitas virtual Quest Pro yang ditujukan untuk penggemar VR sebagai lawan dari pendatang baru yang akan berharga USD 1.500.

(SLF)

SHARE