Para Pemimpin Dunia Teknologi Masih Bingung dengan Ambruknya Silicon Valley Bank
Beberapa hari setelah runtuhnya Silicon Valley Bank, banyak pihak dunia teknologi yang menyalahkan satu sama lain, baik dari berbagai raksasa modal ventura.
IDXChannel - Beberapa hari setelah runtuhnya Silicon Valley Bank, banyak pihak dunia teknologi yang menyalahkan satu sama lain, baik dari berbagai raksasa modal ventura dan pakar teknologi atau siapa pun juga yang terlibat dalam kekacauan ini.
Namun apa yang sebenarnya terjadi pada Festival SXSW di Texas setelah para pengusaha dan pendiri teknologi mengetahui tentang ledakan Silicon Valley Bank?
Menurut laman resmi dari Insider, cerita bermula pada saat “Festival South by Southwest dimulai pada Jumat lalu di Austin, tetapi bagi para peserta dari dunia startup dan modal ventura, suasananya sama sekali tidak meriah,” tutur Madeline Renbarger dari Insider.
Acara ini dimulai tepat ketika FDIC mengumumkan bahwa mereka mengambil alih kendali atas Silicon Valley Bank guna menghentikan bencana pembobolan bank yang dipicu oleh media sosial yang tengah berlangsung.
Tanpa mengetahui yang akan terjadi selanjutnya, para karyawan startup mendatangi bar terbuka di acara yang sudah dibayar oleh rekan-rekan mereka, dan ini terasa seperti pesta di ujung dunia.
Namun pada Minggu malam, setelah regulator mengumumkan bahwa pihaknya akan melindungi SVB dan nasabah bank yang ramah terhadap mata uang kripto, Signature, suasananya pun berubah menjadi gembira dan lega.
Sementara para pendiri yang masih berada di lokasi festival merasa lebih bersemangat: Seorang pendiri yang menyimpan uang di Signature bahwa meskipun dia "berpesta sedikit lebih keras dari yang diharapkan" selama akhir pekan, dia memiliki semangat yang jauh lebih baik pada hari Selasa.
Namun, masih menurut sumber yang sama, “Setelah runtuhnya SVB, terlihat berbagai pihak yang menuding, tetapi tidak ada satupun yang melakukan evaluasi diri dari pihak Silicon Valley,” ucap Linette Lopez dari Insider.
Ketertinggalan pertumbuhan SVB disebabkan oleh sikap teknologi yang tertutup dan insular, dan pengoperasiannya bergantung pada gelombang pasang yang selalu pasti akan hilang. Ketertinggalan pertumbuhan SVB disebabkan oleh sikap teknologi yang tertutup dan insular, dan pengoperasiannya bergantung pada gelombang pasang yang selalu pasti akan hilang.
Akan tetapi, dari sumber yang sama, Baru-baru ini Rokt dihargai USD2,4 miliar oleh para investor, yang menjual perangkat e-commerce kepada perusahaan-perusahaan seperti Disney dan Domino's, dan menjadi sebuah oase di antara perusahaan-perusahaan rintisan teknologi.
Sejak tahun 2020 hingga 2022, Rokt masuk dalam daftar Tempat Terbaik untuk Bekerja versi Built in NYC. Meski begitu, beberapa mantan karyawan memberikan gambaran yang berbeda.
Dalam wawancara dari sumber yang sama, menggambarkan "bisnis keluarga" yang lambat berkembang menuju IPO.
Sejumlah tuntutan hukum yang diajukan terhadap Rokt oleh mantan karyawan menuduh adanya perilaku seksis dan budaya kerja yang beracun.
Namun, perusahaan tersebut menyangkal tuduhan-tuduhan ini.
Selain itu, hanya sedikit jabatan di perusahaan Amerika yang lebih tidak dihargai atau lebih banyak diejek daripada jabatan manajer menengah. Seiring dengan perusahaan-perusahaan seperti Meta dan Twitter mempersiapkan diri untuk menghadapi masa-masa yang lebih sulit di masa mendatang, upaya pemangkasan terhadap manajer menengah semakin meningkat.
Para CEO pun menyebut bahwa mereka memangkas para manajer atas nama efisiensi. Padahal, manajer menengah lebih banyak berperan dalam kinerja perusahaan secara keseluruhan jika dibandingkan dengan eksekutif senior - dan menghasilkan perbedaan yang lebih besar bagi keuntungan perusahaan.
Masih menurut laman yang sama, Presiden Joe Biden tidak akan berhenti menggunakan bahan bakar fosil meskipun ia tahu bahwa ia harus melakukannya.
Beliau melanggar janji dalam kampanyenya minggu ini dengan memberikan lampu hijau untuk salah satu proyek pengeboran minyak terbesar yang dilakukan di tanah federal Alaska, di daerah yang belum tersentuh, yang dikenal dengan nama North Slope.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan bernilai triliunan dolar: Seberapa cepat transisi ke energi bersih akan terjadi, dan kapan era Big Oil akan berakhir? Dalam wawancara dari sumber yang sama, pengamat mengatakan bahwa hal ini mungkin akan terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan oleh keuntungan besar dari bahan bakar fosil saat ini.
(DKH)