Penggunaan ChatGPT di Lingkungan Pendidikan, Akademisi: Masih Perlu Dikembangkan
ChatGPT sangat berguna bagi mahasiswa untuk menyusun abstrak skripsi atau tugas akhir.
IDXChannel – ChatGPT merupakan sebuah aplikasi yang kabarnya jauh lebih pintar dibandingkan mesin penjelajah, Google.
Namun, beberapa orang masih awam dengan perangkat lunak baru tersebut yang juga bisa digunakan dalam lingkungan pendidikan.
ChatGPT merupakan singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer. Sekadar informasi, platform ini merupakan sebuah perangkat lunak yang dikembangkan oleh Open AI.
Open AI merupakan platform kecerdasan buatan yang didirikan pada tahun 2015 oleh Sam Altman dan Elon Musk. Open AI, perusahaan asal Negeri Paman Sam ini fokus mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Prof. Budi Rahardjo, Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkapkan ChatGPT sangat bagus untuk lingkungan pendidikan. Itu bisa merapikan karya tulis mahasiswa sehingga terlihat menjadi lebih baik.
“ChatGPT itu sangat pandai dalam urusan bahasa dan menulis, jadi sangat bermanfaat dalam hal tersebut. Kalau dalam bidang keilmuannya sendiri masih jauh, bahkan terbilang tidak akan mencakup semua bidang,” kata Prof Budi saat dihubungi MNC Portal.
Tetapi, menurut Prof Budi, ChatGPT sangat berguna bagi mahasiswa untuk menyusun abstrak skripsi atau tugas akhir. Penggunaan ChatGPT akan membantu mereka menyusun kata atau membenahi hasil abstrak yang sudah dibuat.
“ChatGPT bisa digunakan di semua bidang pendidikan untuk membantu penulisan. Jadi mau bidang apa pun, ini akan membantu mahasiswa untuk membenahi struktur kata-katanya. Ini akan sangat membantu di lingkungan pendidikan,” ujarnya.
Prof Budi menegaskan masih melihat kekurangan pada ChatGPT yang memerlukan pengembangan agar lebih mudah digunakan. Mengingat, gaya bahasa penulisan di setiap bidang pendidikan berbeda.
“Menurut saya masih perlu dikembangkan. Bagi saya ChatGPT bisa lebih hebat kalau dapat membantu dosen atau guru mengisi borang. Ini yang memakan waktu kami, para akademisi karena setiap hari harus mengisi ini,” ucapnya.
Salah satu yang perlu dikembangkan dari ChatGPT adalah meningkatkan gaya bahasanya karena masih ada kelemahan berdasarkan penelitian yang dilakukan Prof Budi. Menurutnya, jika sudah lebih baik maka ini akan sangat membantu di dunia pendidikan.
“Jadi ini sudah baik, hanya saja butuh pengembangan. Kekacauan atau kebodohan ChatGPT adalah tidak bisa ngaliin bilangan. Jadi kalau untuk dipakai pelajaran matematika tidak terpakai, ini hanya pandai dalam urusan bahasa,” ungkapnya.
(SAN)