Technology

Sanksi Chip Lanjut, YMTC dan 30 Perusahaan China Bakal Kena Blacklist AS

Indah Mulyani 16/12/2022 23:36 WIB

Pemerintah AS akan meningkatkan tekanan pada industri teknologi tinggi China, dan dampaknya YMTC dan 30 perusahaan bakal kena blacklist terkait pembatasan chip.

Sanksi Chip Lanjut, YMTC dan 30 Perusahaan China Bakal Kena Blacklist AS (Dok.MNC)

IDXChannel - Dari sejumlah kabar yang beredar di Washington D.C, pemerintah AS akan meningkatkan tekanan pada industri teknologi tinggi China

Menurut rumor tersebut, ada beberapa perusahaan yang kemungkinan akan di-blacklist dari pasar AS pada awal minggu ini, termasuk Yangtze Memory Technologies Co (YMTC) dan lebih dari 30 perusahaan China lainnya. 

Diketahui, Yangtze Memory Technologies Co (YMTC) merupakan sebuah perusahaan China yang sebagian berkantor pusat di Wuhan, dan menjadi salah satu produsen produk 3D NAND Flash terbesar di China. 

Perusahaan tersebut belum lama ini sedang dalam pembicaraan dengan Apple untuk menyediakan chip memori yang akan digunakan pada model iPhone di masa mendatang, tetapi penambahannya ke daftar entitas terlarang tersebut kemungkinan akan mengakhiri kesepakatan tersebut untuk selamanya.

Jika dikonfirmasi, keputusan baru yang datang dari Washington akan menjadi eskalasi terbaru dan mungkin yang terbesar dalam bentrokan AS-China atas penyediaan teknologi. Pemerintahan Biden juga diduga telah mencoba untuk memberikan lebih banyak tekanan politik pada kediktatoran komunis Tiongkok, menghindari pengembangan lebih lanjut dari perusahaan yang mendukung industri militer Beijing.

Dilansir dari laman TechSpot pada Jumat (16/12), Yangtze Memory dan perusahaan pembuat chip lainnya sudah dimasukkan ke dalam Daftar Tidak Terverifikasi oleh Departemen Perdagangan AS pada bulan Oktober dan menunggu inspeksi organisasi China oleh pejabat AS. Setelah berada di Daftar Tidak Terverifikasi, perusahaan terkait akan mendapatkan periode 60 hari untuk membuktikan bahwa bisnis mereka tidak terlibat dalam aktivitas apa pun yang dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS.

Saat ini, Beijing tampaknya bersedia bekerja sama dengan Washington untuk menghindari kehilangan akses ke teknologi penting AS, dengan Kementerian Perdagangan China "membantu" YMTC dan perusahaan lain untuk mematuhi pemeriksaan resmi AS untuk membuktikan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apa pun.

Pembaruan yang dikabarkan untuk Daftar Tidak Terverifikasi akan datang sementara pemeriksaan yang disebutkan di atas masih berlangsung, membuat YMTC dan usaha lain tidak dapat membeli peralatan, perangkat lunak, dan komponen yang diproduksi oleh perusahaan yang berbasis di AS. 

Daftar hitam tersebut bisa saja hanya bersifat sementara, hal itu tergantung apakah situasi ketegangan antara pihak Washington dan Beijing bisa mereda atau makin memburuk. 

Penulis: Savira Agustin

(IND) 

SHARE