IDXChannel - Kepala Bureau of Industry and Security (BIS) sekaligus Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan AS, Alan Estevez, mengatakan pada awal pekan lalu (6/12) bahwa AS melihat perbaikan sikap dari perusahaan China terkait sanksi pembatasan chip.
BIS pun memutuskan untuk tidak menambahkan 128 entitas China ke daftar sanksi perdagangan, termasuk satu dari 31 terbaru yang ditambahkan ke daftar pantauan pada 7 Oktober lalu. Entitas diberi waktu 60 hari untuk membuktikan bahwa mereka tidak memasok produk semikonduktor ke militer China.
Situasi ini telah memberi ruang bagi perusahaan chip China seperti Yangtze Memory Technologies Co (YMTC), sebagai pembuat memori flash NAND teratas di negara itu.
Alan Estevez, Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan, menolak untuk memberikan informasi spesifik mengenai 31 entitas China pada sebuah acara di Washington di hari Selasa (6/12), meski demikian, dia mengatakan bahwa AS saat ini telah melihat sikap dan langkah yang lebih baik dari perusahaan tersebut.
Terkait komentar tersebut, sebagian mengkonfirmasi bahwa laporan South China Morning Post sebelumnya yang menemukan banyak perusahaan China di Daftar Tidak Terverifikasi, termasuk anak perusahaan yang membuat alat chip Naura Technology Group. Mereka pun telah melakukan pemeriksaan untuk bekerja sama dengan pejabat pemerintah AS melalui Kementerian Perdagangan China.
Selain itu, The Post juga melaporkan bahwa seorang pejabat BIS di Beijing memiliki rencana untuk mengunjungi Wuhan, di mana tiga entitas yang terdaftar, termasuk YMTC berada. Terkat hal ini, YMTC menolak berkomentar pada hari Rabu (7/12) lalu.
Berdasarkan laporan dari Bloomberg minggu ini, China dikabarkan telah mulai bekerja sama dengan upaya AS untuk memastikan teknologi Amerika tidak dialihkan ke militer China, dan bahwa kementerian perdagangan China membantu perusahaan lokal bekerja melalui proses verifikasi dengan AS. Di sisi, Kementerian Perdagangan Tiongkok belum memberi tanggapan atas hal tersebut.
Hal ini diperkirakan akan menjadi "manfaat besar" bagi industri semikonduktor China apabila perusahaan dapat dihapus dari Daftar Tidak Terverifikasi melalui pemeriksaan penggunaan akhir, karena itu berarti mereka tidak secara otomatis ditambahkan ke Daftar Entitas Washington. Hal tersebut juga berdasarkan informasi dari Wang Lifu, seorang analis di konsultan industri chip ICWise yang berbasis di Shanghai.
"Jika [YMTC] tetap berada di luar daftar (Entity), setidaknya dapat mempertahankan operasi beberapa jalur produksi yang ada, sehingga perusahaan dapat bertahan," kata Wang melalui sebuah pernyataan, melansir dari laman SCMP, Kamis (8/12).
Namun, di bawah pembatasan ekspor terpisah yang dikeluarkan pada 7 Oktober, YMTC tidak dapat menggunakan teknologi AS untuk memproduksi chip memori flash NAND dengan 128 lapisan atau lebih.
Secara terpisah, Reuters melaporkan pada hari Rabu (7/12) bahwa senator AS mengurangi proposal yang akan menempatkan pembatasan baru pada penggunaan chip buatan China oleh pemerintah AS dan kontraktornya.
Meskipun draf awal mengharuskan agen federal AS dan kontraktor mereka untuk berhenti menggunakan chip yang diproduksi oleh Semiconductor Manufacturing International Corp dan YMTC China, versi final tidak melarang kontraktor untuk "menggunakan" chip tersebut, dan mendorong batas waktu kepatuhan kembali ke lima tahun dari batas waktu implementasi dua tahun yang termasuk dalam versi pertama.
Sanksi AS akan membuat China lebih mandiri dalam produksi chip dan pengembangan chip domestik "jauh lebih menantang karena mereka tidak dapat membeli alat canggih untuk membuat beberapa chip ini", Abhinav Davuluri, ahli strategi ekuitas teknologi di perusahaan jasa keuangan Morningstar, mengatakan dalam webinar pada hari Rabu lalu.