Technology

Serangan Phising di Indonesia Capai 356,786 Kasus, Seberapa Gawat?

Tangguh Yudha/MPI 28/10/2022 21:13 WIB

Temuan terbaru perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky menyebut serangan siber khususnya phising terus meningkat di Indonesia.

Serangan Phising di Indonesia Capai 356,786 Kasus, Seberapa Gawat? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Temuan terbaru perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky menyebut serangan siber khususnya phising terus meningkat di Indonesia.

Sebanyak 356,786 phishing terkait keuangan (finansial) terdeteksi dan telah diblokir terhadap pengguna di Indonesia selama paruh pertama tahun ini. Dari jumlah itu, total 166,857 insiden menargetkan sistem pembayaran.

Kenaikan kasus phising seiring dengan kemudahan yang didapat dari digitalisasi keuangan. Dikatakan bahwa toko online terus menjadi sektor yang menguntungkan bagi para penjahat dunia maya. 
Sebanyak 169,326 upaya telah digagalkan oleh perusahaan keamanan siber global di Indonesia dari periode Januari hingga Juni 2022.

Kaspersky menilai hal ini patut menjadi perhatian mengingat tren belanja online di Indonesia meningkat dari sisi transaksi konsumen, tidak hanya untuk generasi muda tetapi juga untuk kalangan generasi lebih tua.

Selanjutnya, selama paruh pertama tahun ini, sebanyak 20,603 deteksi upaya phishing di dalam negeri berkaitan dengan perbankan online, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima pada Jumat (28/10/2022).

“Paruh pertama tahun ini pembatasan sosial di Asia Tenggara telah dibuka kembali, namun kebiasaan pandemi tampaknya tetap konsisten," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

"Meskipun kebebasan tatap muka telah hadir kembali, kita tahu bahwa kita masih lebih menyukai melakukan aktivitas perbankan, belanja, dan keuangan secara online karena kenyamanannya yang tak tertandingi," timpalnya.

Yeo Siang Tiong pun menyarankan agar masyarakat mulai menyadari ancaman yang menargetkan uang online.

Masyarakat bisa mengamankan perangkat smartphone dengan cara sebagai berikut:

  1. Selalu memperhatikan email yang mencurigakan. Jika terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, periksa, periksa kembali, dan periksa tiga kali.
  2. Pertahankan dua alamat email jika Anda menggunakan akun gratis. Salah satunya digunakan sebagai penggunaan resmi dan yang lainnya untuk situs web yang mengharuskan Anda masuk untuk membaca berita atau mengumpulkan informasi.
  3. Tidak semua ponsel cerdas aman, jadi berhati-hatilah dengan pesan yang akan mengarahkan Anda ke situs web. Terdapat sejumlah perangkat lunak berbahaya yang dapat masuk ke daftar kontak dan aplikasi keuangan Anda.
  4. Gunakan solusi keamanan yang andal dengan anti-phishing dan kemampuan pembayaran yang aman seperti Kaspersky Total Security.
  5. Paling utama, pertahanan terbaik terhadap phishing adalah mendapatkan informasi dan membedakan email dan pesan lain yang diterima pengguna.
  6. Tidak ada salahnya untuk terlalu berhati-hati, terutama karena sebagian besar transaksi keuangan sekarang dilakukan secara online untuk mengejar digitalisasi.

(DES)

SHARE