Technology

Twitter Digugat Karena Tak Bayar Sewa Gedung dan Pesawat Senilai Rp5 Miliar

Tangguh Yudha/MPI 02/01/2023 19:16 WIB

Twitter harus bersiap menghadapi gugatan hukum setelah gagal membayar sewa gedung dan pesawat yang mencapai Rp5 miliar.

Twitter Digugat Karena Tak Bayar Sewa Gedung dan Pesawat Senilai Rp5 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannelTwitter harus bersiap menghadapi gugatan hukum. Setelah perusahaan teknologi itu gagal membayar sewa gedung dan pesawat yang ditaksir mencapai Rp5 miliar.

California Property Trust menggugat media sosial Twitter lantaran belum membayar uang sewa gedung senilai USD136.250 atau setara Rp2,1 miliar yang digunakan sebagai kantor pusat. Melansir dari Engadget, Senin (2/1/2023), perusahaan milik Elon Musk itu telah menunggak uang sewa selama berminggu-minggu.

California Property Trust menyebut Twitter telah gagal membayar sewa untuk lantai 30 Gedung Hartford, yang terletak di 650 California Street di San Francisco, Amerika Serikat (AS) sejak 16 Desember 2022. Perusahaan itu pun menyatakan jika dalam lima hari sewa tak dilunasi, Twitter akan digudat ke Pengadilan Tinggi Wilayah San Francisco.

Lapiran New York Times per 13 Desember 2022, menyebut Twitter dalam beberapa minggu terakhir telah berhenti membayar sewa di semua kantor globalnya untuk menghemat biaya.

Perusahaan juga menghadapi gugatan karena gagal membayar USD197.725 atau Rp3 miliar untuk biaya sewa pesawat yang dicarter Musk selama minggu pertamanya di Twitter.

Selama periode waktu yang sama, Musk dilaporkan telah membawa lebih dari setengah lusin pengacara dari SpaceX untuk mendukung tim hukum Twitter. Namun, tidak jelas cara Musk melunasi utang-utangnya mengingat orang yang pernah berada di posisi orang terkaya di dunia itu tengah mengalami krisis ekonomi yang sangat memukul.

Sebelumnya, Elon Musk baru saja menjual sahamnya di Tesla sebesar USD 3,6 miliar atau setara Rp56,2 triliun. Langkah ini ditempuh agar perusahaan bisa bertahan dari krisis keuangan yang terjadi.

Tercatat, sepanjang tahun 2022 Tesla telah menjual saham hampir USD 40 miliar atau Rp624 triliun agar dapat terus mengembangkan diri dan survive.

Tak hanya itu, Elon Musk lewat Twitter juga sebelumnya melakukan berbagai strategi efisiensi untuk mempertahankan bisnisnya. Selain melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke hampir 75 persen karyawan, perusahaan juga disebut telah menutup beberapa pusat data dan kantor Twitter di Seattle, AS, dikabarkan segera ditutup.

(FRI)

SHARE