IDXChannel - Sebanyak 400 juta data pengguna Twitter dirampas dan dijual ke pasar gelap oleh sekelompok hacker.
Data dilaporkan berisi email pribadi dan nomor telepon yang ditautkan dari pengguna Twitter kelas atas.
Firma intelijen kejahatan dunia maya Hudson Rock menyebut data yang dicuri para hacker valid. Mereka juga mengklaim telah menemukan 'aktor ancaman yang kredibel' yang menjual data Twitter yang dicuri tersebut.
"Database pribadi berisi sejumlah besar informasi termasuk email dan nomor telepon pengguna profil tinggi seperti AOC, Kevin O'Leary, Vitalik Buterin & lainnya," kata Hudson Rock dikutip dari Metro, Selasa (27/12/2022).
Hudson Rock mengatakan bahwa aktor ancaman telah mengumpulkan data tersebut sejak awal 2022. Data dicuri karena ada kerentanan di sistem Twitter dan untuk menjerat Elon Musk dalam tuntutan hukum GDPR.