Selain itu, Hudson Rock mengungkap aksi pencurian data dilakukan karena motif ekonomi. Di sini para hacker menuntut agar Elon Musk membayar uang tebusan kepada mereka agar data yang bocor bisa dikembalilkan.
Tidak hanya Hudson Rock, perusahaan keamanan Web3 DeFiYield juga melihat setidaknya 1.000 akun yang dijual ke pasar gelap memiliki informasi yang valid. Mereka bahkan menyebut korban memiliki risiko yang besar jika data mereka tersebar.
Untuk diketahui, data yang dicuri berasal dari 'Zero-Day Hack' dari tahun 2021 yang memungkinkan peretas untuk mengikis informasi pribadi yang kemudian mereka susun ke dalam basis data untuk dijual di web gelap. Bug itu ditambal pada Januari tahun ini.
"Kami telah melihat pelanggaran data seperti ini sebelum mengiklankan informasi pribadi di situs web untuk pembayaran yang ternyata sebagian besar tidak benar," kata penasihat keamanan siber global, Jake Mooren.
"Penjahat dunia maya sering meretas sebagian kecil data dan kemudian mengklaim memiliki jauh lebih banyak di database mereka untuk meningkatkan pembayaran uang tebusan," tambahnya.