Twitter, Facebook dan Tiktok Digempur Aturan Baru Uni Eropa
Perusahaan teknologi ternama seperti Google, Facebook, Twitter hingga Tiktok tengah digempur Uni Eropa.
IDXChannel - Perusahaan teknologi ternama seperti Google, Facebook, Twitter hingga Tiktok tengah digempur Uni Eropa melalui penerapan aturan baru bernama Undang - Undang Layanan Digital. Aturan tersebut nantinya akan berlaku di wilayah Uni Eropa.
Aturan tersebut mengharuskan perusahaan untuk melakukan manajemen risiko, melakukan audit mandiri, mematuhi kode etika bisnis dan berbagi data dengan peneliti dan pihak berwenang.
“Perusahaan harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi disinformasi, memberikan lebih banyak perlindungan dan pilihan kepada pengguna dan memastikan perlindungan yang lebih kuat untuk anak-anak,” ujar Kepala Industri Uni Eropa (UE) Thierry Breton dikutip Reuters, Jumat (28/4/2023).
Jika raksasa teknologi tersebut melanggar, UE tidak segan akan memberlakukan sanksi berupa denda sebanyak 6% dari omset global mereka.
Setidaknya terdapat 19 layanan dari berbagai perusahaan yang diminta untuk segera memenuhi aturan tersebut. Seperti Google Maps, Google Play, Google Search, Google Shopping dan YouTube milik Alphabet.
Terdapat Facebook dan Instagram Meta, Marketplace Amazon, App Store Apple, LinkedIn dan Bing milik Microsoft,booking.com, Pinterest, Wikipedia, TikTok, Twitter, Zalando, AliExpress, dan Snapchat.
"Kami menganggap 19 platform online dan mesin pencari ini telah relevan secara sistematis relevan terhadap aturan DSA dan memiliki tanggung jawab khusus untuk membuat internet lebih aman," imbuhnya.
Thierry mengatakan pengawasan paling banyak dilakukan terhadap Facebook, Twitter dan TikTok. Ketiga layanan tersebut saat ini berada di jangkauan radar pemantauan Uni Eropa.
Ia menyampaikan akan berkunjung ke kantor pusat Twitter dalam waktu dekat untuk memenuhi undangan Elon Musk terkait implementasi aturan baru tersebut. Pihaknya pun juga akan mengunjungi kantor Tiktok.
"Kami juga berkomitmen untuk stress test dengan TikTok yang juga menyatakan minat. Jadi saya menantikan undangan ke markas Bytedance untuk lebih memahami asal usul Tiktok," pungkasnya.
(SLF)