Pemerintah China pertama kali mengumumkan inisiatif ini pada September 2024. Surat utang tersebut akan digunakan untuk mendanai suntikan dana ke bank-bank terkait.
Dalam beberapa tahun terakhir, bank-bank di China menghadapi berbagai tantangan. Tantangan ini berupa margin keuntungan yang rendah, pertumbuhan laba yang melambat, dan peningkatan kredit macet. Pada akhir 2024, margin bunga bersih sektor perbankan turun menjadi 1,52 persen.
Dengan tambahan modal ini, bank-bank China dapat lebih leluasa menyalurkan pinjaman ke berbagai sektor, termasuk properti, konsumsi, dan teknologi. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas keuangan China serta mengatasi berbagai tantangan, termasuk dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat.
(Ibnu Hariyanto)