IDXChannel - Perusahaan peer-to-peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) atau Akseleran menargetkan capaian profit pada kuartal IV-2023.
Diketahui sepanjang 2022, AKSL masih membukukan rugi senilai Rp22,4 miliar dengan akumulasi rugi mencapai Rp124,32 miliar.
Presiden Direktur AKSL Ivan Nikolas Tambunan mengatakan perseroan telah membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini diyakini dapat semakin meningkat seiring upaya perseroan dalam menahan beban operasional (opex).
"Kita yakin banget kuartal IV pasti sudah positif. Kenapa? kalau kita lihat dari tahun ke tahun revenue kita increase 100 persen lebih," kata Ivan saat ditemui selepas Konferensi Pers di Jakarta, Senin (3/7/2023).
Sebagaimana diketahui, tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata (CAGR) hingga akhir 2022 mencapai 129 persen per tahun. Lebih detil, fintech ini mampu mengamankan pertumbuhan 80,01 persen year-on-year (yoy) mencapai Rp71,44 miliar sepanjang 2022.
Hal tersebut dipicu kenaikan penyaluran pinjaman sebesar 62,42 persen dan pertumbuhan absolut net take rate sebesar 1,88 persen selama 2022.
Sementara pada 2021 growth revenue AKSL sebesar 117,07 persen yoy mencapai Rp39,69 miliar dibandingkan 2020 senilai Rp18,28 miliar.
Perseroan menargetkan untuk mempertahankan jumlah keseluruhan beban (cost structrue) saat ini agar dapat mengantongi lebih banyak profit di tengah upaya memperluas penyaluran pinjaman. Hingga Semester I-2023, AKSL telah menyalurkan total pinjaman usaha mencapai Rp1,5 triliun, alias tumbuh di atas 20 persen yoy.