Ivan menjelaskan perseroan mendapat dukungan lebih dari 200 ribu pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) terdaftar maupun belasan institusional lender, termasuk bank-bank Buku 4 dengan kisaran penyaluran pinjaman mulai dari Rp10 juta hingga Rp2 miliar.
"Akseleran portofolionya 95 persen lebih adalah pinjaman produktif khususnya UKM. Untuk sektor konsumtif, perseroan menyasar produk employee loan," tandasnya.
Pengembangan produk dan layanan baru juga menjadi fokus perseroan seiring upaya meningkatkan tingkat imbal hasil yang diterima dari penerima pinjaman dan pemberi pinjaman atas layanan peer-to-peer lending, serta efisiensi biaya.
Sebagai informasi, AKSL menawarkan 2,98 miliar saham dalam gelaran penawaran umum perdana (IPO). Harga bookbuilding ditetapkan sebesar Rp100-Rp120 per saham. (NIA)