sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Aset Bank Syariah (BSI) Tembus Rp234,4 Triliun di Kuartal I-2021

Banking editor Giri Hartomo
07/05/2021 05:29 WIB
Adapun laba bersih sebesar Rp742 miliar pada kuartal I-2021. Angka ini mengalami peningkatan 12,85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Aset Bank Syariah (BSI) Tembus Rp234,4 Triliun di Kuartal I-2021 (FOTO:MNC Media)
Aset Bank Syariah (BSI) Tembus Rp234,4 Triliun di Kuartal I-2021 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan total aset sebesar Rp 234,4 triliun, naik 12,65% secara yoy dibanding periode sama 2020 yakni sebesar Rp 208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1% di kuartal I-2021. 

Adapun laba bersih sebesar Rp742 miliar pada kuartal I-2021. Angka ini mengalami peningkatan 12,85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp657 miliar.   

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, dampak pandemi covid-19 memang masih ada dan terasa sampai sekarang. Namun, perseroan masih bisa mencatatkan laba bersih di tengah tekanan pandemi covid-19.  

"Tentunya BSI juga dapat mencatat laba bersih sebesar Rp 742 miliar di kuartal I-2021 atau mengalami pertumbuhan sebesar 12,85% secara yoy,” ujarnya secara virtual, Kamis (6/5/2021).  

Menurut Hery, capaian ini tidak terlepas dari banyak sekali stimulus yang diberikan pemerintah. Sehingga meskipun masih dalam kondisi pandemi covid-19 namun masih bisa mencatatkan laba. 

"Alhamdulillah walaupun masih ada dampak dari covid-19, kita sadar bahwa kuartal I-2021 ini memang masih terasa berat, walaupun di sisi lain pemerintah banyak sekali memberi stimulus agar pertumbuhan ekonomi itu meningkat," ucapnya. 

Sebagai informasi, BSI juga telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 159,07 triliun atau tumbuh 14,74% yoy. Dari jumlah tersebut, komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp71,6 triliun yakni sebesar 45% dari total pembiayaan.  

Kemudian di posisi kedua ada pembiayaan, dari segmen korporasi Rp 37,3 triliun  atau sekitar 23,5%. Selanjutnya yang ketiga dari segmen kecil dan menengah Rp 20,8 triliun atau 13,1%.  

Lalu di posisi empat adalah segmen mikro Rp15 triliun atau 9,4% dari total pembiayaan korporasi. Kemudian yang keliman sekaligus terakhir adalah dari segmen komersial Rp 9,6 triliun atau sekitar 6,1%. 

Adapun kualitas pembiayaan ditunjukkan dengan penurunan NPF gross dari 3,35% di kuartal I-2020, menjadi 3,09% di kuartal I-2021. Perseroan juga mencadangkan cash coverage sebesar 137,48% sampai kuartal I-2021. 

Dari sisi Liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai kuartal I-2021 mencapai Rp 205,5 triliun. Angka itu naik 14,3% dibandingkan periode sama 2020 sebesar Rp 179,8 triliun. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan Dana Murah (Giro dan Tabungan) sebesar 14,73%, sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54% pada kuartal I-2020, menjadi 57,76% di kuartal I-2021. 

(SANDY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement