Sementara pada pilar kedua, dikatakan Andre, Bank Mandiri terus melakukan transformasi dalam operasional internal. Beberapa inisiatif yang telah dijalankan antara lain penggunaan kendaraan listrik dan hybrid untuk operasional, serta pemasangan panel surya sebagai upaya menurunkan emisi karbon.
Untuk pilar sustainable beyond banking disebut Andre berfokus pada kontribusi Bank Mandiri terhadap pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini mencakup berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), pengembangan sumber daya manusia, serta upaya untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di luar kegiatan perbankan inti.
"Apa yang kami lakukan dalam 3 tahun terakhir ini itu payoff-nya kita terlihat ya, sudah mulai diakui oleh lembaga rating ya. Lembaga rating internasional ya tadi juga sudah disebutkan bahwa MSCI itu memberikan rating ESG kita double A. Itu adalah peringkat tertinggi untuk rating ESG," ujar Andre.
"Jadi sebelumnya kita mendapatkan rating triple B itu menjadi double A itu naik 2 tik atau 2 peringkat. Itu suatu achievement yang memang kita sangat hargai dan kita melihat bahwa ini apa yang kami lakukan ya itu di award oleh lembaga internasional," ucapnya.
Lebih lanjut, Andre menekankan pentingnya pengukuran emisi dalam konteks perbankan, terutama emisi kategori Skop 3 atau finance emission, emisi yang dihasilkan dari aktivitas pembiayaan bank. Saat ini, Bank Mandiri telah menghitung sekitar 56 persen dari emisi yang berasal dari aktivitas pembiayaan mereka.