Sektor pertanian tercatat sebagai penerima terbesar dengan total pembiayaan Rp3,81 triliun atau 29,72 persen dari keseluruhan KUR yang disalurkan. Kemudian disusul sektor jasa produksi sebesar Rp2,71 triliun, industri pengolahan Rp984 miliar, perikanan Rp 164 miliar, dan sektor pertambangan Rp6,1 miliar.
Dari segi jenis kredit, KUR Kecil mendominasi dengan nilai Rp8,18 triliun, diikuti KUR Mikro sebesar Rp4,64 triliun. Sebagai informasi, KUR Kecil memiliki plafon maksimal Rp100 juta sementara KUR Mikro di atas Rp100 juta hingga Rp500 juta.
“Dalam mendorong realisasi penyaluran KUR, Bank Mandiri mengedepankan keberlanjutan dan inklusivitas. Dengan memperkuat sektor produksi, kami berharap dapat turut mendorong UMKM agar mampu meningkatkan kapasitas usaha dan daya saing secara berkelanjutan,” kata Darmawan.
Dalam menjaga kualitas kredit, Bank Mandiri tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) untuk KUR pun masih terjaga dalam tren yang membaik.
Di samping itu, kata Darmawan, Bank Mandiri juga terus mengembangkan layanan berbasis digital seperti Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, dan Livin’ Merchant. Berbagai platform digital ini untuk memudahkan UMKM dalam mengakses pembiayaan, transaksi, dan pengelolaan keuangan.