Dari sisi penyaluran kredit, perseroan mencatat pertumbuhan sebesar 131,77%, di mana per September 2022 total kredit yang telah disalurkan sebesar Rp8,9 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp3,84 triliun.
Tak hanya itu, perseroan juga menargerkan pertumbuhan fee based income di tahun depan. Hingga kuartal III 2022, fee based income perseroan naik sebesar 342,03% menjadi Rp254,14 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp57,49 miliar.
“Kami sadar aset itu penting, tapi transaksi itu jauh lebih bisa menciptakan stickiness yang lebih dalam lagi,” pungkas Tjandra.
(NDA)