IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimis pembiayaan di kuartal II-2021 masih bisa tumbuh. Bahkan, perseroan percaya diri pembiayaan di kuartal II bisa kembali tumbuh double digit.
Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, ada beberapa hal yang membuat pihaknya pede pembiayaan di kuartal II-2021 bisa tumbuh double digita. Salah satunya adalah jika melihat pertumbuhan segmen mikro, gadai, dan konsumer tersebut.
Apalagi, ada kebijakan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Kebijakan ini mewajibkan perbankan di Aceh wajib berstatus syariah mulai akhir 2020 kemarin juga dinilai akan terus mendorong pertumbuhan pembiayaan BSI.
"Nah di kuartal II-2021 berapa total pertumbuhan BSI? Mungkin kita masih akan double digit karena masih ada dampak Qanun di semester II kemarin," ujarnya dalam acara konferensi pers RUPS Virtual, Kamis (6/5/2021).
Cahyo mengatakan, implementasi Qanun tersebut memang memberikan dampak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di mana, sektor yang akan menyumbang pembiayaan terbesar adalah konsumer, gadai dan UMKM
"Sedangkan di tahun lalu kita ingat kuartal II-2020 belum masuk qanun. Jadi pertumbuhannya di kuartal II-2021 masih bisa double digit untuk pembiayaan. Kembali sektornya seperti yang disampaikan di segmen konsumer, gadai, UMKM, dan mikro," jelas Cahyo.
Jika melihat kinerja yang positif, perseroan memproyeksinya pertumbuhan pembiyaaan secara satu tahun penuh akan posiitf. Meskipun masih wait and see, namun diperkirakan pembiayaan bisa tumbuh 10% secara tahunan.
"Tahun ini, full year berapa? Kita masih belum bisa melihat, tapi kalau sekitar 9-10% itu angka yang masih masuk akal. Tapi kita wait and see pertumbuhannya seperti apa," kata Cahyo.
Sebagai informasi, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 159,07 triliun atau tumbuh 14,74% yoy di kuartal I-2021. Dari jumlah tersebut, komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp71,6 triliun yakni sebesar 45% dari total pembiayaan.
Kemudian di posisi kedua ada pembiayaan, dari segmen korporasi Rp 37,3 triliun atau sekitar 23,5%. Selanjutnya yang ketiga dari segmen kecil dan menengah Rp 20,8 triliun atau 13,1%.
Lalu di posisi empat adalah segmen mikro Rp15 triliun atau 9,4% dari total pembiayaan korporasi. Kemudian yang keliman sekaligus terakhir adalah dari segmen komersial Rp 9,6 triliun atau sekitar 6,1%.
(SANDY)