Meskipun asetnya terbilang kecil, Halim menegaskan bahwa modal bukan satu-satunya faktor penentu. Dia percaya bahwa bank dengan modal kecil bisa menjadi alternatif investasi, dan setiap segmen memiliki wadah masing-masing.
Selama sebuah bank sehat dan profitabilitasnya terjaga, maka tidak masalah dengan ukuran modal yang kecil.
"Sekarang gini ya, ya memang modal is matter, tapi kan marketing-nya juga banyak, dengan modal-modal seperti ini kan bisa jadi alternatif investasi," kata Halim.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, Nanobank Syariah membukukan laba bersih Rp61,88 miliar. Capaian ini turun 27,25 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp85,07 miliar.
Total aset bank syariah yang dipimpin Halim sebagai direktur utama ini tercatat sebesar Rp6,01 triliun pada Juni 2025, turun 25,52 persen yoy dibandingkan Rp8,07 triliun pada Juni 2024.