sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Belum Berencana IPO, Nanobank Syariah Fokus Perluas Pasar

Banking editor Anggie Ariesta
03/09/2025 15:41 WIB
PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) belum berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dalam waktu dekat.
Belum Berencana IPO, Nanobank Syariah Fokus Perluas Pasar (Foto: iNews Media Group)
Belum Berencana IPO, Nanobank Syariah Fokus Perluas Pasar (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) belum berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dalam waktu dekat. 

Direktur Utama Nanobank Syariah, Halim mengatakan, fokus utama perusahaan saat ini adalah menstabilkan keuangan dan memperbesar volume bisnis.

“Belum (IPO), jadi kita ini menstabilkan keuangan, habis itu ya memperbesar volume, yang memperbesar volume nanti sampai sizing tertentu, ya baru nanti mau IPO atau apa itu nanti strategi berikutnya lah,” kata Halim saat ditemui usai konferensi pers bersama Maybank Indonesia, Rabu (3/9/2025).

Sebagai bank syariah pertama hasil spin off, Nanobank Syariah diakui Halim menghadapi tantangan tersendiri. Namun, dia memastikan, perusahaan telah menyelesaikan Legal Lending Limit atau batas maksimum penyaluran dana.

"Jadi, challenge-nya ya gimana, tetap tumbuh kembang, itu aja ya challenge-nya. Dan sampai sejauh ini kita on track semua," ujarnya.

Meskipun asetnya terbilang kecil, Halim menegaskan bahwa modal bukan satu-satunya faktor penentu. Dia percaya bahwa bank dengan modal kecil bisa menjadi alternatif investasi, dan setiap segmen memiliki wadah masing-masing.

Selama sebuah bank sehat dan profitabilitasnya terjaga, maka tidak masalah dengan ukuran modal yang kecil.

"Sekarang gini ya, ya memang modal is matter, tapi kan marketing-nya juga banyak, dengan modal-modal seperti ini kan bisa jadi alternatif investasi," kata Halim.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, Nanobank Syariah membukukan laba bersih Rp61,88 miliar. Capaian ini turun 27,25 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp85,07 miliar.

Total aset bank syariah yang dipimpin Halim sebagai direktur utama ini tercatat sebesar Rp6,01 triliun pada Juni 2025, turun 25,52 persen yoy dibandingkan Rp8,07 triliun pada Juni 2024.

Penurunan aset diikuti oleh pelemahan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga turun 32,28 persen yoy menjadi Rp4,56 triliun dari sebelumnya Rp6,73 triliun.

Di sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) menunjukkan tren kenaikan. NPF gross melonjak dari 0,22 persen menjadi 1,01 persen, sedangkan NPF net naik dari 0,02 persen menjadi 0,11 persen.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement