Menurutnya, langkah ini menjadi cara BI agar tetap memiliki kekuatan untuk melakukan intervensi, terutama dalam menjaga stabilitas mata uang dan kondisi pasar. Intervensi ini tidak hanya bertujuan menstabilkan rupiah, tetapi juga kemungkinan diperlukan untuk membantu pemerintah dalam lelang obligasi.
“Sehingga sampai saat ini Bank Indonesia masih kuat untuk melakukan intervensi di pasar internasional. Kita tahu bahwa setiap hari Sabtu, Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar internasional, kemudian di sisi lain mungkin Bank Indonesia memerlukan dana cukup besar untuk membantu pemerintah dalam lelang obligasi yang membeli Bank Indonesia,” katanya.
Ibrahim pun mendesak agar media massa menanyakan langsung kepada BI terkait kebenaran penjualan cadangan emas sebesar 11 ton yang dia sebut dilakukan secara diam-diam.
“Nah ini yang harus media infokan ya, bertanya ke BI kenapa jual logam mulia sebesar 11 ton secara diam-diam,” ujar Ibrahim.
IDX Channel pun berusaha menanyakan kabar ini kepada Bank Indonesia (BI) melalui Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny. Namun, belum ada respons hingga berita ini ditayangkan.