IDXChannel - Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, memperkirakan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2025.
Prediksi ini didasarkan pada ketidakpastian global yang masih tinggi, terutama terkait dengan kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).
Josua menjelaskan bahwa meskipun pasar melihat adanya ruang pemotongan Federal Funds Rate (FFR) dari The Fed karena data inflasi AS yang menurun, dampak perang dagang yang semakin intens pada bulan Maret belum sepenuhnya tercermin.
"Ketidakpastian global masih cukup tinggi. Meski market sudah melihat ruang pemotongan Federal Funds Rate (FFR) dari The Fed yang lebih besar, karena data-data inflasi AS menunjukkan penurunan, tetapi penurunan tersebut belum memasukan dampak perang dagang yang mulai semakin intens di bulan Maret," ujar Josua dalam keterangan resminya, Rabu (19/3/2025).
Menurutnya, perang dagang dapat memicu kenaikan kembali inflasi AS, yang berujung pada kebijakan "high-for-longer" The Fed. Hal ini akan memicu capital outflow dan berdampak pada stabilitas rupiah.
"Tit-for-tat dari perang dagang dapat meningkatkan kembali inflasi AS yang berujung pada ‘high-for-longer’ Fed. Ketidakpastian tersebut tentunya akan dapat memicu capital outflow dan berdampak pada stabilitas rupiah," kata Josua.
Selain itu, Josua menyoroti outlook fiskal Indonesia yang sedikit memburuk akibat realisasi APBN Februari 2025. Namun, lembaga pemeringkat seperti Fitch masih mempertahankan outlook stable untuk Indonesia.
Investor juga menantikan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Maret 2025. Josua memperkirakan baik BI maupun FOMC akan mempertahankan suku bunga acuan masing-masing.
Adapun investor tidak hanya menantikan hasil rapat RDG BI, melainkan juga hasil rapat dewan gubernur bank sentral AS atau Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Maret 2025.
"BI dan FOMC diperkirakan masih mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada bulan ini, mempertimbangkan ketidakpastian global yang cukup tinggi terkait dengan kebijakan tarif impor dari pemerintah AS," ujar Josua.
(kunthi fahmar sandy)
Advertisement
BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan pada RDG Maret 2025
Prediksi ini didasarkan pada ketidakpastian global yang masih tinggi, terutama terkait dengan kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).

BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan pada RDG Maret 2025 (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement