Menurut Perry, inflasi global menurun lebih cepat seiring pelemahan permintaan, sehingga dapat berpengaruh terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dinilai menjadi faktor pendorong arah kebijakan moneter akomodatif di berbagai negara.
"Secara keseluruhan trendnya pertumbuhan ekonomi global akan menurun, inflasinya akan kecenderungan menurun, arah kebijakan monetar akan akomodatif," katanya.
Namun, Perry menegaskan ketidakpastian pasar keuangan global masih berlangsung dalam jangka pendek.
Dengan kondisi tersebut, BI menekankan pentingnya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan ketahanan ekonomi domestik untuk menghadapi dinamika global yang masih penuh risiko.
"Inilah yang membawa suatu ketidakpastian pasar uang global jangka pendek yang perlu harus tetap kita waspadai dan perlu kita respons," ujar Perry.
(Dhera Arizona)