Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, BI terus melakukan penguatan strategi operasi moneter pro-market untuk menarik berlanjutnya aliran masuk modal asing. Hal ini dilakukan guna memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Menurutnya, hal tersebut berhasil membuat pelemahan Rupiah jauh lebih kecil dibandingkan negara lain. Setidaknya ada empat instrumen kebijakan moneter yang dilakukan.
"Satu, BI rate kita pertahankan tetap dulu. Kedua, terus berada di pasar artinya intervensi di pasar valas baik tunai maupun DNDF. Ketiga, mengoptimalkan SRBI supaya terjadi inflow, kalau inflow ya itu juga bisa memperkuat atau menstabilkan nilai tukar Rupiah tadi dalam statement tadi kepemilikan non residen dari SRBI," kata Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI November 2024 di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
(Dhera Arizona)