Tujuh strategi tersebut yakitu peningkatan rentabilitas, menjaga likuiditas dan permodalan pada level aman, mengoptimalkan bisnis eksisting, mempersiapkan bank untuk meraih new business opportunity, mendorong terciptanya ekosistem bisnis, serta mempersiapkan SDM yang berkompeten untuk mendukung kinerja bisnis.
"Selain itu, pertumbuhan kinerja keuangan Bank DKI dalam tiga tahun terakhir juga tidak lepas dari implementasi Program Transformasi 5.0 yang kami lakukan sejak tahun 2021," tutur Romy.
Sebagai informasi, hingga triwulan III-2023, Bank DKI berhasil mencatatkan kinerja positif, dengan penyaluran kredit tumbuh 6,9 persen menjadi Rp49,96 triliun, dari sebelumnya Rp46,73 triliun pada September 2022.
Melalui strategi ekpansi kredit, perseroan tetap mengelola risiko secara efektif serta melakukan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal dengan menjaga Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross pada level rendah 1,83 persen dengan NPL Net sebesar 0,64 persen pada September 2023.
Atas upaya tersebut, Bank DKI juga berhasil menghimpun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga menjadi sebesar Rp63,66 triliun pada September 2023, atau tumbuh sebesar 4,45 persen dari sebelumnya Rp60,94 triliun di September 2022.