Melalui MIF 2024, Bank Mandiri Group berharap calon investor dan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan pemerintah untuk menarik investasi.
Khusus pada Macro Day yang digelar secara publik, MIF 2024 diharapkan tidak hanya mampu membangun kepercayaan investor akan berlanjutnya reformasi perekonomian masa pemilu. Namun juga memberikan pengetahuan dan ilmu kepada masyarakat yang lebih luas khususnya dalam era transisi di tahun ini.
"Kami sangat optimistis, kinerja industri perbankan di Indonesia juga tetap bertumbuh pada 2024 sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi nasional," tegas Darmawan.
Saat ini, lanjutnya, industri perbankan memiliki kondisi fundamental yang sangat baik, dengan permintaan kredit yang meningkat, likuiditas yang memadai, permodalan yang cukup kuat, serta kualitas aset yang tetap terjaga.
Pasalnya, kendati berada di tengah volatilitas pasar keuangan global, persepi optimistis terhadap sektor perbankan di Indonesia tetap terjaga. Merujuk pada laporan Bank Indonesia, (BI) kredit perbankan sepanjang 2023 naik 10,38% secara tahunan atau year on year (YoY).
Lalu bila dirinci, berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi maupun modal kerja perbankan masing-masing tumbuh signifikan 12,26% YoY dan 10,05% di akhir 2023. Pencapaian ini juga diikuti dengan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terjaga.
Sedangkan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengimbau kepada pelaku usaha dan investor untuk tidak ragu memulai investasi karena potensi besar yang dimiliki Indonesia sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
"Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan 5,1% dan siklus perekonomian akan terus naik. BI memperkirakan Indonesia akan mencapai tataran puncak pada 2027 sehingga masih ada ruang untuk tumbuh,’ ungkap Perry dalam keynote speech.