sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BNI (BBNI) Catat Transaksi Digital Naik 52 Persen pada Triwulan I 2023

Banking editor Hafid Fuad
18/04/2023 18:01 WIB
Pertumbuhan jumlah pengguna BNI Mobile Banking yang mencapai 14,26 juta atau tumbuh sebesar 24,3% YoY. 
BNI (BBNI) Catat Transaksi Digital Naik 52 Persen pada Triwulan I 2023. (Foto: Fuad/MNC Media)
BNI (BBNI) Catat Transaksi Digital Naik 52 Persen pada Triwulan I 2023. (Foto: Fuad/MNC Media)

Peningkatan volume transaksi digital serta meningkatnya preferensi nasabah dalam melakukan transaksi sehingga dapat meningkatkan Fee Based Income Perseroan.

“Ke depan, Perseroan telah menyiapkan berbagai rencana penguatan dan pengembangan kapabilitas digital lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan customer experience sekaligus men-generate transaction-based CASA dan fee-based income,” katanya.

Sebagai bank pionir Green Banking dan penggerak utama pelaksanaan Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia, Perseroan berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan pada nilai-nilai, budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional, serta sistem dan prosedur operasional perseroan.

Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada menjelaskan, komitmen tersebut diwujudkan melalui peningkatan Sustainable Portfolio dengan memberikan pembiayaan pada sektor usaha yang masuk dalam Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB). Pada kuartal I 2023, Perseroan telah memberikan pembiayaan sebesar Rp179,4 triliun atau 28,5% dari total portofolio kredit BNI.

Perseroan juga berkomitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan yang sejalan dengan agenda global. Salah satu inisiatif Perseroan adalah memperkenalkan Sustainability Linked Loan (SLL), di mana BNI memberikan insentif bagi nasabah untuk memperbaiki aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam bisnis mereka.

Selain berkomitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan, Perseroan juga berhasil meningkatkan kualitas kredit secara persisten. Hal ini terbukti dengan membaiknya rasio Loan at Risk (LAR) dari 22,1% pada kuartal I 2022 menjadi 16,3% pada kuartal I 2023, serta rasio Non-Performing Loan (NPL) yang membaik dari 3,5% menjadi 2,8%. 

“Kualitas aset yang terus membaik juga mempengaruhi penurunan tajam pada credit cost atau rasio pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap kredit, dari 2,5% pada kuartal I 2022 menjadi hanya 1,4% pada kuartal I 2023,” jelasnya.

(FRI) 

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement