Hery pun menyebut fee based income ratio BSI saat ini sudah hampir mencapai 18 persen. Hal ini karena BSI terus melakukan langkah-langkah inovasi membuka potensi bisnis yang lebih luas serta transformasi digital yang terus dilakukan.
“One of the best di market. Jadi satu sisi profitability-nya bagus, di sisi lain kualitas pembiayaannya juga baik. Dan kami saat ini sudah masuk Top 10 bank syariah global dari segi kapitalisasi pasar. Tadinya tidak ada bendera Indonesia sebagai jawara-jawara di perbankan syariah global berdasarkan market cap. Memang kita belum bisa menandingi bank dari Saudi, tapi ke depan bukan tidak mungkin 5-10 tahun lagi BSI bisa juga bertengger di 3 besar,” tutur dia.
Adapun acara program Forum Pemimpin Redaksi (FP) Charity merupakan bagian dari program sosial yang rutin dilakukan perseroan. “Kami mengapresiasi insan media yang juga berkontribusi terhadap perkembangan BSI sejak merger hingga saat ini berusia 4 tahun telah masuk sebagai bank nomor 5 di Indonesia. Sudah sepantasnya kami juga mendukung program Forum Pemimpin Redaksi (FP) Charity untuk mendukung ekosistem media,” katanya.
BSI hadir bukan sekadar untuk menjalankan bisnis perbankan syariah saja. Operasional BSI di tengah-tengah masyarakat harus seimbang dengan menyelaraskan aspek sosial dan spiritual. “Sejak awal perusahaan didirikan, BSI berkomitmen untuk membuka silaturahmi kepada berbagai pihak termasuk insan pers melalui Forum Pemred,” ujar Hery.
Ketua Forum Pemred Retno Pinasti menambahkan, ini adalah kelanjutan dari program sosial BSI yang mulai dijalin pada 2024. Melalui kolaborasi ini pihaknya ingin memberikan dampak dan manfaat tidak hanya kepada anggota tapi juga dapat lebih dirasakan oleh komunitas wartawan juga masyarakat luas.