sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Catatkan Kinerja Positif, BBRI akan Jadi Katalis Utama Pertumbuhan Saham Bank

Banking editor Nur Ichsan Yuniarto
11/09/2023 13:10 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan sepanjang semester I 2023.
BBRI mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan sepanjang semester I 2023.
BBRI mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan sepanjang semester I 2023.

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan sepanjang semester I 2023. BBRI diprediksi akan menjadi katalis utama pertumbuhan saham bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.

Hal ini dikatakan Analis emiten dari PT Verdhana Sekuritas Indonesia, Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih dalam risetnya menyebut kinerja konsolidasian BRI pada semester I 2023 lebih tinggi dari proyeksi pihaknya untuk tahun penuh 2023.

"Sedikit lebih tinggi dari proyeksi full year 2023 kami. Laba BRI pada paruh pertama 2023 mencapai Rp29,6 triliun, menyumbang 52% dari proyeksi laba full year 2023 kami sebesar Rp56,4 triliun,” tulis kedua analis tersebut dalam risetnya, Senin (11/9/2023).

Nicholas dan Raymond merekomendasikan beli untuk saham BBRI dengan target harga Rp6.150. Adapun BBRI dalam kurun satu bulan terakhir diperdagangkan di level tertinggi yaitu Rp5.700 dan level terendah Rp5.300.

Rekomendasi atas BBRI itu pun tak terlepas dari proyeksi kedua analis tersebut. Pada semester II 2023 kinerja BRI dinilai akan lebih baik dibandingkan dengan paruh pertama tahun ini.

Hal itu didorong oleh beberapa factor, pertama, pasar kredit perbankan kian pulih di mana kredit komersial BRI seperti Kupedes akan bertumbuh.

Dengan demikian tentunya pendapatan bunga bersih akan ikut bertumbuh. Kedua, peralihan pertumbuhan kredit mikro non-subsidi seperti Kupedes seharusnya akan mengurangi risiko bagi BRI. 

"Ketiga, perbaikan kualitas aset yang meminimalkan risiko kredit. Pada semester pertama 2023 BRI memperkirakan kenaikan biaya kredit/cost of credit (CoC) sebesar 250 basis point, di atas proyeksi manajemen sebesar 2,2%-2,4% untuk tahun penuh 2023," katanya.

"Namun dengan terus membaiknya kualitas aset, kami memperkirakan CoC akan menurun di bawah proyeksi manajemen. Hal ini akan meminimalkan risiko pengetatan likuiditas yang mungkin timbul pada kuartal akhir 2023,” lanjut kedua analis.

Selain itu, kedua analis optimistis bank pemberdaya UMKM itu telah menunjukkan pentingnya peran perseroan sebagai bank transaksional.

Hal ini tercermin dari kinerja dana murah atau CASA yang dihimpun. Bahkan menjadi yang tertinggi di sektor perbankan Indonesia.
 
Data BRI menyebut Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp1.245,12 triliun pada semester 1/2023. Penghimpunan tersebut didominasi oleh CASA sebesar 65,49%. CASA BRI pada periode tersebut tumbuh 10,1% secara tahunan (year on year/yoy).

“Kami mengaitkan pertumbuhan ini dengan keberhasilan transformasi digital BRI, yang dikombinasikan dengan strateginya meningkatkan fokus pada sektor mikro dan ultra mikro," katanya. (NIY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement