Tantangan dalam pemasaran digital sempat menjadi kendala, namun dengan bimbingan dan fasilitas dari BRI, Veronica lebih mudah dan mampu menghadapinya. Ia bahkan berhasil menghadirkan inovasi-inovasi baru untuk memperkuat Kopi Toejoean di pasar.
Dia pun percaya diri dengan produk yang dihasilkan Kopi Toejoean karena kualitas yang selalu dijaga.
”Kopi Toejoean ini menggunakan biji kopi lokal yang berkualitas, diracik langsung dengan peralatan, digiling sendiri dan kita olah menjadi espresso untuk meracik minuman. Semua proses kita lakukan sendiri sehingga produk kita bisa tetap fresh, dan pastinya ini adalah produk lokal yang juga mendukung petani lokal,” tutur Vero.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa BRI menghadirkan ekosistem pemberdayaan yang menyeluruh, mulai dari pemetaan kapasitas usaha hingga pendampingan maupun pelatihan berbasis kebutuhan melalui platform digital LinkUMKM. Di mana saat ini platform LinkUMKM tercatat sudah memiliki lebih dari 13,4 juta user.
”LinkUMKM tidak hanya menjadi tempat bertemu antara pelaku usaha dan pembeli, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi yang mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan. Kisah sukses Kopi Toejoean ini merupakan sebuah kisah inpiratif yang dapat dijadikan contoh oleh pengusaha UMKM lainnya dalam memanfaatkan platform LinkUMKM untuk meningkatkan penjualan usaha maupun skala bisnis," ujarnya.
(kunthi fahmar sandy)