Sunarso menilai divestasi merupakan langkah tepat bagi BRI dan BSI. Dengan divestasi BSI, dapat mencari mitra strategis yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
"Itu pertimbangan strategi bagi BRI, maka kita berniat untuk divestasi. Itu bagus untuk kita semua, duitnya buat BRI bisa untuk berkembang dan rasanya tidak ke syariah karena cukup diwakili BSI. Untuk bisnis yang spiritnya sama dengan syariah, kita sudah punya Pegadaian," ujarnya.
Dia juga memastikan BRI berkomitmen menjalankan arahan Kementerian BUMN dalam membentuk satu bank syariah pelat merah yang kuat. Hal ini bertujuan meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah di Tanah Air.
"Kalau Pegadaian konsolidasi penuh ke BRI, sedangkan di BSI itu kita tinggal punya 15 persen," papar Sunarso.
Di sisi lain, Kementerian BUMN masih menjajaki investor baru asal luar negeri untuk dikerjasamakan dengan Bank Syariah Indonesia. Salah satu investor yang dibidik berasal dari lembaga perbankan dan keuangan syariah asal Timur Tengah.
(FRI)