Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Dua pejabat Federal Reserve (The Fed) menolak pemotongan suku bunga acuan pada Desember 2025.
Dilansir dari AP pada Kamis (13/11/2025), kedua pejabat itu ialah Presiden The Fed Boston Susan Collins dan Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic.
Para pejabat mengutip beberapa alasan untuk mempertahankan suku bunga acuan bulan depan, setelah penurunan pada September dan Oktober.
Menurut mereka, inflasi Amerika Serikat (AS) tetap tinggi dan telah berada di atas target The Fed sebesar dua persen selama hampir lima tahun.
Sementara itu, ekonomi AS tetap tangguh dan tampaknya tidak membutuhkan lebih banyak pemotongan suku bunga. Pasar tenaga kerja sedang tersendat, di mana tingkat rekrutmen stagnan perekrutan hampir terhenti, namun gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih relatif kecil.
Faktor lain adalah penutupan pemerintah, yang telah memutus data ekonomi yang diandalkan The Fed untuk melihat arah ekonomi. Pada Rabu, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt memperingkatkan laporan tenaga kerja dan inflasi untuk Oktober lalu kemungkinan tidak akan pernah dirilis.
“Merumuskan prospek ekonomi merupakan tantangan — dan data yang terbatas memperparah kesulitan tersebut,” kata Collins dalam pidatonya di Boston.
“Kemungkinan besar akan tepat untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada level saat ini untuk beberapa waktu, dalam lingkungan yang sangat tidak pasti ini,” ujarnya.
The Fed sedang berada di persimpangan, di mana pasar tenaga kerja lemah dan tingkat inflasi tinggi. Biasanya, The Fed menurunkan suku bunganya untuk mendorong penambahan lapangan kerja. Di sisi lain, suku bunga dipertahankan atau dinaikkan untuk memerangi inflasi. (Wahyu Dwi Anggoro)
