Shifa Nurhaliza
IDXChannel – Kerugian data nasabah bocor kerap kali dirasakan bila bank yang dimiliki mengalami kebocoran data. Di Indonesia, kebocoran data atau data leakage sering terjadi pada era digitalisasi seperti sekarang ini.
Salah satu kasus kebocoran data nasabah yang terjadi adalah data nasabah BRI Life yang bocor melibatkan sebanyak 2 juta nasabah. Kerugian dari kejadian tersebut mencapai USD7 ribu. Tentu saja kerugian tersebut terasa bagi nasabah yang terdaftar.
Kerugian lainnya yang dirasakan oleh nasabah seperti kata sandi atau password yang terbongkar, data pribadi dibuat untuk mengakses pinjaman online (pinjol), profiling untuk target politik atau iklan di media sosial, data layanan keuangan digital yang dibobol, atau nomor pribadi yang diperjualbelikan untuk telemarketing.
Bagaimana kebocoran data nasabah bisa terjadi, Pengamat Digital Forensik Rubi Alamsyah mengatakan ada 4 sumber masalah pada kasus kebocoran data yang sering terjadi. Pertama, segi regulasi yang tidak secara tegas memberikan sanksi pada pelaku. Kedua, pengamanan data pengguna di kalangan perusahaan belum dijadikan prioritas utama.
“Pengamanan data pengguna masih belum dijadikan prioritas utama oleh Penyimpan dan Pengolah Data, mereka lebih mengutamakan proses bisnis atau komersialnya secara umum,” ungkap Rubi, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (5/8/2021).
