Likuiditas penyaluran menjadi strategi BFIN untuk bertahan di tengah tren suku bunga tinggi, karena itu berpengaruh terhadap sumber pendanaan perseroan.
"Kalau yang ngajuin (pembiayaan) banyak, maka tentu pihak dari bank akan memberikan penawaran yang paling kompetitif dan itu akan terjadi mekanisme pasar supply and demand, dan itu yang sebenarnya kami dapatkan sepanjang tahun 2022 ini, jadi kami tidak khawatir walaupun ada kenaikan suku bunga," tegasnya.
Seperti diketahui, BFIN mencatatkan Non-Performing Finance (NPF) cukup stabil di rasio bruto sebesar 1,09%. Persentase ini masih berada jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,60%.