"Jadi BNI sangat mendukung program hilirisasi ini, karena ini bukan suatu hal yang baru buat BNI," ujar Royke.
Perseroan menutup 2024 dengan fundamental yang kuat. Laba bersih BNI naik menjadi Rp21,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan (Year-on-Year/YoY), dari Rp232 triliun pada 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.
Royke mengatakan, kemampuan BNI dalam menjaga pertumbuhan tabungan di tengah tantangan likuiditas mencerminkan daya saing perusahaan yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik domestik maupun global.
"Pencapaian yang kami raih pada 2024 menjadi momentum penting untuk menghadapi masa depan. Kami optimistis bahwa dengan terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah, BNI akan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Royke.
(Fiki Ariyanti)