Peredaran uang baru ini dilakukan di tengah ketegangan hubungan antara Yordania dan Israel yang sedang memanas. Hal tersebut lantaran pemerintah sayap kanan baru mengancam untuk mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa.
Status quo yang telah lama melekat ini hanya mengizinkan Umat Islam untuk beribadah di kompleks yang menjadi situs tersuci ketiga Islam. Seperti diketahui bahwa Masjid Al-Aqsa dikelola oleh Wakaf Islam yang berafiliasi dengan Yordania.
Pemerintah Yordania turut menyuarakan keprihatinan atas upaya Israel yang mengizinkan doa dan ritual Yahudi di situs suci Islam tersebut. Raja Abdullah juga telah memperingatkan Israel agar tidak melewati garis merah dan menegaskan bahwa negaranya siap menghadapi konflik yang ada.
Sementara itu, mata uang Yordania merupakan salah satu mata uang terkuat di dunia. Dalam pernyataannya, Bank Sentral Yordania pun mengumumkan edisi terbaru uang kertas ini yang mencakup fitur dan kualitas keamanan yang memungkinkan bertahan lebih lama.