IDXChannel – Mengetahui kelebihan dan kekurangan BI Fast dalam penggunaannya memang perlu dipahami. Bank Indonesia (BI) meluncurkan platform pembayaran baru bernama Bank Indonesia Fast Payment atau BI Fast pada 21 Desember 2021.
Layanan ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain tarif biaya kirim yang murah yakni Rp2.500 per transfer antar bank. Meski memiliki banyak kelebihan, namun pengguna juga harus mengetahui kekurangannya saat mentransfer uang menggunakan BI Fast.
Kelebihan dan Kekurangan BI Fast
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan BI Fast yang perlu Anda ketahui sebagai penggunanya:
Kelebihan Layanan BI Fast
1. Ketersediaan Layanan
Layanan BI Fast tersedia kapan saja hingga 24 jam sehari. Tentunya hal ini membuat BI Fast semakin efisien dan cepat dalam menyelesaikan setiap transaksi yang Anda lakukan.
2. Kemudahan Bertransaksi
Memungkinkan para nasabah suatu bank bertransaksi tanpa menggunakan nomor rekening. Tentu saja cara lainnya adalah dengan menggunakan nomor ponsel atau alamat email.
3. Sudah Terintegrasi dengan 77 Bank di RI
Setidaknya sudah ada 77 bank di Indonesia yang menggunakan fitur ini. Seperti bank besar yakni BCA, Bank Mandiri, BNI,BTN, dan lainnya.
4. Pilihan Pembayaran
BI Fast memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai transaksi melalui berbagai channel, antara lain mobile banking, internet banking, ATM, serta memungkinkan layanan transaksi melalui EDC, ATM, dan QR Code.
5. Biaya Transaksi
Biaya transaksi untuk layanan BI Fast lebih terjangkau, karena hanya Rp 2.500 per transaksi atau sekali transfer ke bank manapun.
6. Limit Transfer
Beda dengan yang lain, limit transaksi untuk transfer biasanya lebih besar, sampai Rp250 juta untuk tiap transaksinya.
7. Fitur Canggih
BI Fast menawarkan sejumlah fitur menarik, antara lain anti pencucian uang, deteksi penipuan, anti pendanaan teroris, dan masih banyak lagi.
Kekurangan BI Fast
Selain kelebihan di atas, layanan BI Fast juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Batas maksimal satu kali transfer adalah Rp250 juta. Bagi sebagian nasabah yang ingin mentransfer uang melebihi batas tersebut tentu akan menemui kesulitan sehingga harus mencari solusi lain melalui kliring.
2. Layanan 24/7 hanya berlaku pada bank tertentu. Karena terkadang seperti saat beribadah, transaksi menggunakan layanan ini sering kali gagal.
3. Tidak semua bank di Indonesia memakai layanan BI Fast, baru ada 77 bank yang terintegrasi.
4. Sering maintenance atau bermasalah, jadi terkadang para nasabah mengalami kegagalan saat transfer.
5. Hanya berfokus untuk transaksi melalui kredit dan debit saja. Jadi, masih belum dikembangkan bagi layanan dompet digital maupun virtual account dari bank tersebut. (SNP)