Pada 1976, Rachmat resmi menjadi Presiden Direktur hingga 2007. Setelah itu, dia menjadi Presiden Komisaris hingga wafat pada 23 Juli 2025. Dia juga membawa Bank Bumi Arta IPO pada 2006 dengan melepas 9,1 persen saham ke publik.
Di masa kepemimpinannya, Rachmat berhasil membawa Bank Bumi Arta melewati masa krisis keuangan pada 1997. Dia mengendalikan BNBA melalui PT Surya Husada Investment (SHI) dengan porsi 29,53 persen.
Selain Rachmat, PT Takjub Finansial Teknologi juga tercatat sebagai pemegang saham pengendali BNBA. Pemilik platform Ajaib itu menguasai 33,45 persen saham Bank Bumi Arta.
(Rahmat Fiansyah)