sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Sukses Pendiri Bank BRI Raden Bei Aria Wirjaatmadja

Banking editor Rizki Setyo Nugroho
10/08/2022 15:18 WIB
Banyak yang belum mengetahui bagaimana kisah sukses pendiri bank BRI, yaitu Raden Bei Aria Wirjaatmadja. 
Kisah Sukses Pendiri Bank BRI Raden Bei Aria Wirjaatmadja (Foto: MNC Media)
Kisah Sukses Pendiri Bank BRI Raden Bei Aria Wirjaatmadja (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Banyak yang belum mengetahui bagaimana kisah sukses pendiri bank BRI, yaitu Raden Bei Aria Wirjaatmadja. 

Bank Rakyat Indonesia atau BRI dikenal sebagai bank tertua di Indonesia yang didirikan sejak 1895, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Salah satu tokoh penting di balik berdirinya BRI adalah Raden Bei Aria Wirjaatmadja. 

Kisah Sukses Pendiri Bank BRI

Pendirian BRI tentunya memiliki lika-liku yang cukup terjal, apalagi pada masa tersebut merupakan masa penjajahan. Namun, kisah sukses pendiri bank BRI akan selalu dikenang dan menjadi salah satu kisah berharga di perjalanan perbankan Indonesia hingga saat ini. 

BRI pertama kali berdiri di Kota Purwokerto, Jawa Tengah, pada 16 Desember 1895. Dahulu, BRI memiliki nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden, atau jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”.

Walaupun berjasa di bidang ekonomi, nama Wirjaatmadja jarang diketahui oleh banyak orang. Beliau lahir di Adireja (nama ibu kota Banyumas kala itu) dan menjadi seorang Patih dari kota Purwokerto pada 1879. 

Sebelum mendirikan bank, beliau sempat menjadi seorang juru tulis Belanda di kota Banjarnegara selama kurang lebih dua tahun. Kemudian, dirinya beralih menjadi seorang Mantri Polisi di Bawang, selama kurang lebih sembilan tahun lamanya. 

Seiring berjalannya waktu dan statusnya sebagai seorang bangsawan, Raden Bei Aria Wirjaatmadja menjabat sebagai Patih Purwokerto. Kisah berdirinya Bank Rakyat Indonesia berawal dari sebelum beliau pensiun. 

Sebelum pensiun, Wirjaatmadja sempat menghadiri sebuah undangan pesta perayaan hari besar pada 1894. Beliau terheran-heran atas kemewahan dari pesta tersebut yang diperkirakan menelan dana yang cukup banyak.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement