IDXChannel - Semangat pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan terus bergerak membawa harapan bagi jutaan perempuan prasejahtera di pelosok nusantara, dan upaya panjang tersebut kembali mendapatkan pengakuan.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih dua apresiasi bergengsi sekaligus, yaitu Anugerah Penggerak Sektor Keuangan dan Apresiasi ESG kategori Community Empowerment.
Kedua penghargaan itu datang dengan penilaian yang berbeda, namun dengan inti yang sama. Mengakui perjuangan panjang PNM mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pembiayaan dan pendampingan usaha ultra mikro, terutama perempuan di sudut-sudut desa.
Dalam Anugerah Penggerak Nusantara Award 2025, PNM dipandang sebagai salah satu institusi yang keberadaannya menaruh perhatian sangat besar pada pembangunan berbasis inklusi. Program Membina Ekonomi Sejahtera (Mekaar) dinilai turut memperkuat sendi ekonomi rumah tangga di level akar rumput, terutama bagi keluarga yang sebelumnya tidak tersentuh layanan keuangan formal.
Penghargaan ini mempertegas kondisi bahwa sektor keuangan bukan hanya kumpulan angka tetapi ruang kehidupan yang menyentuh langsung perjuangan masyarakat untuk dapat lebih berdaya.
Pengakuan berikutnya datang dari ESG Appreciation Award 2025. Dari 33 perusahaan yang terpilih, PNM meraih penghargaan Community Empowerment berkat konsistensinya menghadirkan pemberdayaan di desa dan kelurahan dengan melayani lebih dari 939.000 kelompok, atau sekitar 16,1 juta ibu-ibu prasejahtera yang setiap hari berjuang memperbaiki kehidupan keluarganya.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mengungkapkan, bagi PNM, penghargaan ini bukan sekadar seremoni.
“Rupanya kerja kecil kami ini juga banyak dibantu oleh berbagai pihak yang ikut mengamplifikasi virus optimisme yang kami sebarkan,” ujarnya usai menerima kedua penghargaan tersebut.
Bagi Arief, apresiasi ini bukan tentang PNM tapi tentang ibu-ibu hebat di desa. Mereka yang setiap hari belajar disiplin, mengembangkan usaha di tengah keterbatasan, merasakan kegagalan namun kembali bangkit, lalu menularkan optimisme pada sesama.
“Penghargaan ini bukan tentang institusi, tapi tentang ibu-ibu hebat yang percaya bahwa masa depan bisa diubah dari halaman rumah sendiri. Mereka inspirasi terbesar kami," katanya.
“Ini menjadi energi bagi 76.000 karyawan PNM untuk terus menebar manfaat. Amanah ini belum selesai. Kami masih harus hadir lebih dekat, lebih relevan, dan lebih humanis bagi mereka yang paling membutuhkan," lanjut Arief.

Dua penghargaan ini membuktikan pemberdayaan bukan proyek jangka pendek, melainkan komitmen yang terus tumbuh. Pertemuan kelompok mingguan yang terjadi di pelosok desa hingga membawa PNM ke panggung penghargaan nasional, mencerminkan pesan yang sama, bahwa perubahan sosial berawal dari adanya kesempatan yang diberikan kepada kelompok subsisten.
Selain memperluas akses pembiayaan, PNM terus memperkuat edukasi usaha, literasi keuangan, pengembangan produk, hingga mendorong praktik bisnis berkelanjutan di kalangan usaha ultra mikro.
(Rahmat Fiansyah/ADV)