Pertumbuhan ini juga terlihat pada sisi pendanaan, di mana perseroan membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp151,7 triliun, tumbuh 6 persen year-on-year.
Dengan tetap menjaga kualitas aset seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, Danamon membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) konsolidasian sebesar Rp2,0 triliun.
Dari sisi intermediasi, pertumbuhan penyaluran kredit Danamon didorong oleh pertumbuhan dua digit pada lini bisnis Enterprise Banking and Financial Institution, SME Banking, dan Consumer Banking.
Pertumbuhan ini juga terlihat pada sisi penghimpunan dana, dengan pertumbuhan pendanaan granular sebesar 6 persen year-on-year.
Di tengah penyaluran kredit yang terus bertumbuh, Danamon memprioritaskan pengelolaan kualitas aset dan manajemen risiko dengan selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian. Hal ini tercermin pada rasio loan at risk (LAR) sebesar 10,4 persen per 31 Maret 2025, lebih baik 160 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio NPL bruto sebesar 1,9 persen, 30 basis poin lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun kualitas kredit di kuartal I-2025 semakin membaik, Danamon tetap mempersiapkan pencadangan yang memadai, yang ditunjukkan oleh rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) yang mencapai 283,3 persen, atau tumbuh 21,5 poin persentase dibanding tahun sebelumnya.