Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan kredit yang kuat. Hingga akhir 2024, total kredit yang disalurkan mencapai Rp17,7 triliun, meningkat 36 persen dibandingkan dengan Rp13 triliun pada 2023.
Melalui kolaborasi dengan mitra ekosistem digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya, Bank Jago memastikan pertumbuhan kredit tetap berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang tetap rendah di 0,2 persen.
Pertumbuhan kredit yang sehat turut mendorong total aset Bank Jago menjadi Rp28,5 triliun, meningkat 34 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp21,3 triliun. Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 44,4 persen menunjukkan kuatnya tingkat permodalan Bank Jago dalam mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Arief menyebut sepanjang 2024 terdapat tantangan akibat dinamika ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun global. Namun, Bank Jago berhasil melewati tahun tersebut dengan pertumbuhan bisnis yang solid dan fundamental yang semakin kuat.
Dengan pencapaian ini, Bank Jago optimistis untuk terus mendorong inovasi dan kolaborasi guna mempercepat ekspansi dan meningkatkan inklusi keuangan digital di Indonesia.
(Febrina Ratna Iskana)